Dark/Light Mode

BIN Mulai Suntik Booster Lansia Di 14 Provinsi

Perangi Omicron, Kita Pasti Menang

Senin, 17 Januari 2022 08:10 WIB
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan ikut menenangkan seorang anak yang sedang divaksin Covid-19. Kemarin, BIN menggelar vaksinasi di 14 provinsi. (Foto: Humas BIN)
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan ikut menenangkan seorang anak yang sedang divaksin Covid-19. Kemarin, BIN menggelar vaksinasi di 14 provinsi. (Foto: Humas BIN)

 Sebelumnya 
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, pemerintah terus memantau penyebaran Omicron. Kata dia, pemerintah memprediksi puncak kasus Omicron akan terjadi pada pertengahan Februari hingga Maret 2022. Karena itu, ia meminta semua pihak bersiap.

Meski begitu pemerintah mengimbau masyarakat untuk jangan panik. Pasalnya, dari situasi di beberapa negara, tingkat keparahan pasien Omicron yang harus masuk rumah sakit dan perlu dirawat intensif terbilang rendah.

“Jadi, meski kenaikannya cepat dan tinggi, jumlah kasus akan banyak, tetapi hospotalisasinya lebih rendah,” kata Budi dalam konferensi pers virtual, kemarin.

Baca juga : Imun Kebal, Omicron Mental

Eks Dirut Bank Mandiri itu lalu mengungkapkan data 500 pasien yang terpapar Omicron yang dirawat di rumah sakit. Kata dia, dari jumlah tersebut, sebanyak 300 pasien sudah sembuh dan pulang ke rumah. Hanya 3 pasien yang memerlukan oksigen. Itu pun masuk kategori ringan karena tidak perlu sampai menggunakan ventilator. “Dari 3 orang yang diberikan oksigen, 2 di antaranya sudah sembuh dan sudah pulang,” imbuhnya.

Budi mengungkapkan, “medan perang” melawan Omicron saat ini ada di Jakarta. Karena penularan lokal paling banyak terjadi di Jakarta. Ia optimis, bila penanganan di ibukota berhasil, antisipasi Omicron di daerah lainnya, akan lebih mudah.

“Kita harus memastikan kita bisa menangani perang menghadapi omicron di DKI Jakarta ini,” kata Budi.

Baca juga : Gelar Deklarasi Serentak Di 10 Provinsi, Sobat Erick Siap Kawal ET Menangkan Pilpres 2024

Koordinator PPKM Jawa dan Bali, Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan, pemerintah akan melakukan langkah mitigasi agar peningkatan kasus omicron yang terjadi lebih landai dari negara lain dan tidak membebani sistem kesehatan.

Beberapa langkah yang dilakukan dengan penegakan protokol kesehatan, akselerasi vaksinasi dan pengetatan mobilitas sebagai opsi terakhir. Salah satu cara untuk meningkatkan cakupan vaksinasi antara lain dengan memperketat persyaratan masuk ke tempat-tempat publik.

“Hanya yang sudah vaksin dua kali yang dapat beraktivitas di tempat publik,” kata Luhut. Selain itu, Luhut meminta masyarakat yang baru menerima vaksin dosis pertama untuk segera mendapatkan vaksin dosis kedua. Pemerintah, kata dia, juga akan terus mendorong vaksinasi dosis kedua ini untuk umum dan lansia, terutama untuk provinsi kabupaten/kota yang belum mencapai 70 persen.

Baca juga : Hati Tenang, Walaupun Si Omicron Menyerang

“Supaya memberikan perlindungan terhadap varian Omicron,” ujarnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.