Dark/Light Mode

Urusan Copras-Capres

Bos NU Semprit Pendukung Imin

Senin, 24 Januari 2022 07:30 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: Antara/Fikri Yusuf)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: Antara/Fikri Yusuf)

 Sebelumnya 
"Atas arahan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, kami secara resmi memanggil Ketua Cabang NU Banyuwangi dan Sidoarjo," terang Amin Said Husni.

Dalam surat tersebut, dijelaskan juga alasan pemanggilan Ketua PCNU Sidoarjo. Namun, penjelasannya tak segamblang terkait PCNU Banyuwangi. Pemanggilan Ketua PCNU dilandasi laporan kegiatan yang diinisiasi DPC PKB Sidoarjo serta melibatkan seluruh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kabupaten Sidoarjo. Ketua PCNU Banyuwangi dan Ketua PCNU Sidoarjo diminta segera buat laporan tertulis dan lengkap serta dikirim langsung kepada Gus Yahya.

Baca juga : Diduga Dukung Bacapres 2024, PBNU Semprit PCNU Kabupaten Banyuwangi Dan Sidoarjo

Larangan pengurus NU sibuk ngurusin copras-capres disampaikan Gus Yahya sebelum terpilih menjadi Ketua Umum PBNU dalam Muktamar di Lampung, Desember lalu. "NU harus kembali menjadi penyangga sistem. Politik identitas ini bahaya, sulit dicegah karena para politisi instan pasti akan selalu mencari sumber daya instan untuk mendapatkan dukungan," tegasnya, ketika itu.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menyatakan, ketegasan Gus Yahya ini masih harus terus diuji. Sebab, urusan copres-capres masih sangat panjang.

Baca juga : Ganjar Capres, Jaminan PDIP Menang 3 Kali Beruntun

Ujang juga menduga, pemanggilan terhadap pendukung Imin sebagai bentuk politik balas dendam. Sebab, Gus Yahya merupakan loyalis Gus Dur. Sebab, dulu Imin mengkudeta Gus Dur di PKB. "Jadi, bisa saja yang terkait dukungan pencapresan Cak Imin dihadang Gus Yahya," ulasnya, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Selain itu, Ujang yakin, Gus Yahya punya calon sendiri, yang pasti bukan Imin. Karena itu, prediksinya, ketegasan ini mungkin hanya terjadi di awal saja. Lama-kelamaan, arah politik Gus Yahya akan terlihat dengan sendirinya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.