Dark/Light Mode

Bicara Keadilan, Kemakmuran Dan Kesejahteraan Dunia Di Acara Pendahuluan Presidensi B20

Jokowi Dan Tony Blair Seirama

Jumat, 28 Januari 2022 08:06 WIB
Didamping Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid, Presiden Joko Widodo meresmikan B20 Inception Meeting 2022 secara virtual, dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, kemarin. (Foto: RANDI TRI KURNIAWAN).
Didamping Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid, Presiden Joko Widodo meresmikan B20 Inception Meeting 2022 secara virtual, dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, kemarin. (Foto: RANDI TRI KURNIAWAN).

 Sebelumnya 
Selaku Tetua Presiden G20, Indonesia mengajak negara yang tergabung dalam G20 dan B20 untuk berkolaborasi menciptakan terobosan. Hal ini penting untuk berkontribusi lebih besar bagi pemulihan ekonomi global. Hal itu sejalan dengan fokus utama Presidensi G20 Indonesia.

“Pertama, transisi menuju green economy. Kedua, tren digital ekonomi yang semakin pesat. Ketiga, perbaikan arsitektur kesehatan global yang lebih responsif dalam menghadapi pandemi global,” Jokowi merinci terobosan-terobosan yang dimaksudnya.

Soal transisi menuju ekonomi hijau berkelanjutan, kata Jokowi, merupakan tanggung jawab bersama untuk melakukannya. Sebut saja di sektor energi terbarukan, yang harus diikuti skenario dan peta jalan yang konkret, termasuk pendanaan dan investasi.

Baca juga : Jokowi-Tony Blair Dipastikan Hadir

Di hadapan pemimpin dan delegasi sejumlah negara itu, Jokowi membeberkan potensi energi terbarukan yang dimiliki Indonesia sangat berlimpah. Seperti yang bersumber dari air, panas bumi, angin, maupun matahari.

“Kami kaya akan nikel, bauksit, timah, dan tembaga. Kami memastikan akan menyuplai cukup bahan-bahan tersebut untuk kebutuhan dunia. Namun, bukan dalam bentuk bahan mentah, tetapi dalam bentuk barang jadi atau setengah jadi yang bernilai tambah tinggi,” tutur eks Gubernur DKI Jakarta ini.

Tony Blair yang menjadi pembicara berikutnya, tak segan-segan memberikan pujiannya kepada Indonesia dalam upaya menjinakkan Corona. Hal itu terbukti, Indonesia termasuk dalam jajaran 5 negara dengan jumlah vaksinasi terbanyak.

Baca juga : Pertamina Dan PLN Diyakini Bisa Jalankan Arahan Presiden Jokowi Dengan Baik

“Tetapi saya tahu bahwa ambisi Indonesia sekarang adalah untuk membangun kemampuan dalam negeri yang sudah mengesankan untuk menciptakan serangkaian kemitraan baru untuk pembuatan vaksin di Indonesia,” tuturnya.

Pria bernama lengkap Anthony Charles Lynton Blair itu menilai, kemajuan di sisi keilmuan kedokteran dan kesehatan di Indonesia sudah cukup mumpuni sebagai negara berkembang. Hal itu terbukti penanganan pandemi di Indonesia terbilang cukup sukses dibanding negara berkembang lainnya.

Atas keberhasilan ini, Blair mengklaim Inggris tertarik untuk bermitra dengan Indonesia dalam sektor kesehatan khususnya vaksinasi. Misalnya, menyediakan sarana penelitian untuk uji coba vaksin, dan terapi lainnya.

Baca juga : Surya Paloh: Kalau Nggak Ada Aturan Masa Jabatan Presiden, Nasdem Pasti Pilih Jokowi Lagi

“Saya tahu bahwa pemerintah Inggris sendiri sangat tertarik untuk bermitra dengan Indonesia dalam tugas ini, membangun teknologi baru. Dan khususnya penggunaan data yang baru, kita dapat merevolusi cara kita meneliti mengembangkan percobaan, dan menyediakan vaksin dan terapi lainnya,” pungkasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.