Dark/Light Mode

Filosofi Kopi Ala Erick Thohir Sejalan Dengan Ekonomi Kerakyatan

Selasa, 1 Februari 2022 17:58 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir/IG
Menteri BUMN Erick Thohir/IG

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Erick Thohir terus berupaya menata ekosistem untuk mewujudkan pemerataan ekonomi di Indonesia agar seimbang dan berkeadilan.

Erick mencoba menerapkan filosofi kopi dalam menjalankan pemerataan ekonomi, seperti yang diajarkan almarhum ayahnya ketika masih SMA.

Ketua Hukum dan Hak Asasi Manusia PP Pemuda Muhammadiyah Razikin Juraid mengatakan, filosofi kopi seperti yang diungkapkan Erick Thohir kental dengan nuansa ekonomi kerakyatan.

Filosofi kopi bisa diartikan demikian, karena begitu lekat dengan masyarakat dari berbagai lapisan yang berkumpul dalam suasana kekeluargaan.

Baca juga : Sambil Bagi-Bagi Sembako, Sobat Erick Perkenalkan Sosok ET Ke Masyarakat Solok

"Bagaimana meracik kopi yang pas, itu kan ada ilmunya. Semuanya harus pas. Nah, apa yang disampaikan Pak Erick tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai pentingnya kebersamaan," kata Razikin kepada wartawan, Selasa (1/2).

Menurut Razikin, sejak dipercaya menjadi Menteri BUMN, Erick Thohir terus mendorong tumbuh kembangnya sektor ekonomi kerakyatan. Dalam hal ini Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satu bentuk keberpihakannya, bagaimana dia mendorong CSR (Corporate Social Responsibility) BUMN diarahkan untuk penguatan UMKM.

"Untuk memulihkan perekonomian nasional, sendi yang harus dibangun adalah sektor UMKM. Pelan tapi pasti, keberpihakan UMKM  harus terus digencarkan dalam rangka memperkuat ekonomi masyarakat," jelasnya.

Bukan hanya di Pulau Jawa, penguatan ekonomi masyarakat dilakukan Erick Thohir di luar Jawa, juga dilakukan secara massif. Muaranya adalah mewujudkan keadilan sosial ekonomi di Indonesia, bukan melanggengkan oligarki.

Baca juga : Soal Tren NFT, Ini Harapan Erick Thohir Buat Generasi Muda

"Latar belakang Pak Erick sudah diketahui masyarakat. Begitu diberi amanah sebagai Menteri BUMN, Erick mampu menerjemahkannya dengan baik," kata Razikin.

Razikin menganggap, menciptakan keadilan sosial ekonomi dan melahirkan keseimbangan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu kerja keras dan kerja cerdas dalam merealisasikannya.

Dalam menerjemahkannya perlu dibuat melalui berbagai program sedemikian rupa, dari jangka pendek, jangka menengah sampai jangka panjang. Program juga harus dilaksanakan berbarengan dengan program besar (prioritas; red) pemerintah di bidang infrastruktur. 

"Harus diakui Menteri BUMN jeli menterjemahkan program besar pemerintah di bidang infrastruktur, program utama dan pendampingannya berjalan baik di Sulawesi, Kalimantan, NTB, Jawa, Bali hingga Papua," jelas Razikin.

Baca juga : 3 Tersangka Korupsi Proyek Jalan Bengkalis Bakal Segera Disidang

Erick Thohir sebelumnya mengatakan, memandang masalah ekonomi itu seperti meracik kopi. Dalam meraciknya, perlu air panas, kopi dan gula lalu, diaduk merata sehingga hasilnya terasa enak dinikmati.

Ekonomi harus dibangun dengan cara yang tepat dan merata, sekaligus merealisasikan keadilan sosial di bidang perekonomian di berbagai daerah di Indonesia. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.