Dark/Light Mode

Angka Kematian Merangkak Naik

Omicron, Gejalanya Ringan Tapi Bisa Mengancam Jiwa

Jumat, 4 Februari 2022 08:00 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito. (Foto: Satgas Penanganan Covid-19).
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito. (Foto: Satgas Penanganan Covid-19).

 Sebelumnya 
Berdasarkan laporan mingguan, kenaikan angka kematian mencapai 58,71 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Tercatat selama periode 19-25 Januari, jumlah kumulatif kasus kematian Covid-19 dalam sepekan berjumlah 64 kasus.

Sementara pada periode 26 Januari-2 Februari, kasus kematian meningkat menjadi 109 kasus. Artinya, kasus kematian Covid-19 konsisten di atas 15 kasus sehari selama empat hari berturut-turut atau pada 29 Januari-2 Februari.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, hingga Senin (31/1), ada lima pasien Covid-19 varian Omicron yang meninggal dunia di Indonesia. Mayoritas pasien yang meninggal belum mendapatkan vaksinasi lengkap.

Baca juga : Hati-hati, Covid Masih Jadi Ancaman Untuk Lansia Dan Komorbid

“Kita sudah melihat dari kasus yang sedang dan berat yang membutuhkan oksigen, 63 persen belum divaksin lengkap,” ujar Budi.

Akun @drpriono1 meminta masyarakat tidak panik atau cemas meski angka kematian semakin tinggi. Angka kematian akibat Omicron sangat rendah jumlahnya dan sebagian besar karena belum divaksinasi. “Vaksinasi bisa mencegah kena Covid-19 berat dan kematian,” katanya.

“Korban jiwa per hari terus bertambah, seiring lonjakan kasus. Positivity rate sudah di 24,9 persen. Padahal ini masih sekitar Jabodetabek. Yuk, jangan biarkan meluas ke daerah,” ujar @aik_arif.

Baca juga : Hadapi Omicron, Airlangga Minta Kader Turun Bantu Rakyat

Akun @AdamPrabata mengungkapkan, vaksinasi terbukti ampuh menekan angka kematian. Kata dia, angka kematian Covid-19 terbukti lebih rendah pada orang yang sudah divaksinasi berdasarkan studi di Chili. Yaitu, 25 kali lebih rendah pada orang dengan dosis 3 (booster) vaksin dan 5 kali lebih rendah pada orang dengan vaksin 2 dosis.

“Ayo, kita segera divaksin agar terwujud herd immunity. Jangan abai dan tetap disiplin prokes. Mari kita sukseskan program vaksinasi nasional untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 varian baru Omicron, sehingga terhindar dari kematian,” kata @kalla_jengking.

Akun @dr_mutan percaya vaksin bisa menolong orang-orang dengan penyakit penyerta atau kormobid. Kata dia, banyak komorbid yang terkena Covid-19 setelah divaksin, cuma mengalami gejala ringan. “Tapi tergantung sistem imunnya masing-masing,” tuturnya. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.