Dark/Light Mode

Tukang Las Kereta Cepat Diisi Buruh China

Bappenas Kaget, Warganet Heran

Rabu, 9 Februari 2022 08:47 WIB
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menggunakan tenaga kerja asing (TKA) yang mayoritas dari China. (Foto: Istimewa).
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menggunakan tenaga kerja asing (TKA) yang mayoritas dari China. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Warganet juga ikutan berkomentar soal buruh las China. @RemmyTigo sampai kehabisan akal tukang las Kereta Cepat Jakarta-Bandung masih impor dari China. “Buka lowongan aja kagak, bisa tahu dimana spesifikasinya gak ada di Indonesia?” ujarnya.

“STM las listrik banyakan di Indonesia kayanya. Lihat aja pagar rumah dari Sabang sampai Marauke hasil las listrik putra putri Indonesia,” sambar @utunSikumbang. “Ini menyinggung berat sekolah SMK/STM yang selama ini menghasilkan siswa terampil dalam bidang pengelasan. Atau tukang las profesional yang bertebaran diseantero negeri. Malu, ah” cetus @Abdurro61955833.

Baca juga : Kementan Pantau Ketat Distribusi Pupuk Subsidi Bagi Petani

@rohman_setyawan mengatakan buruh China tidak hanya menempati jabatan atas saja, tapi juga buruh kasar. “Pekerja angkat semen aja impor. Apalagi tukang las,” ucap @rohman_setyawan.

Sementara @ibhonez nggak percaya cuma tukang las saja yang diisi buruh China. “Yakin kalau cuma tukang las yang diimpor dari China? Jangan-jangan kawat lasnya pun demikian,” ulas.

Baca juga : Pre Season Teritorry Cup, Awal Dimulainya Open League 2022 Jakarta

Lalu apa kata Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) soal buruh asing? Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kemnaker, Suhartono menyebut dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, mayoritas buruh asing yang bekerja di Indonesia menempati sektor pekerjaan teknis.

“Untuk yang profesional ini adalah banyakan tenaga teknis, teknisi misalnya untuk pemasangan alat-alat berat. Karena ini berkaitan dengan masalah dari untuk bahasa, petunjuknya dari negara asal mereka, membutuhkan ini. Jadi mereka kebanyakan waktunya tidak terlalu panjang hanya sektiar 6 bulan,” urai Suhartono.

Baca juga : IPDN Kemendagri Bantu Warga Terdampak Pandemi

Untuk level jabatan, buruh asing yang bekerja di Indonesia menduduki, antara lain konsultan, direksi, komisaris, dan manajer. Pada 2019 untuk advisor atau konsultan tercatat 27.241 buruh asing, direksi 11.508, komisaris 991, manager 23.082, dan untuk profesional atau pekerja teknis 46.724.

Tahun 2020 tercatat buruh asing yang bekerja sebagai konsultan mencapai 21.600, direksi 9.956, komisaris 718, manager 19.941, dan profesional 41.906. Jadi total tahun 2020, sebanyak 93.761 buruh asing. Sedangkan pada 2021, buruh asing yang bekerja sebagai konsultan sebanyak 20.807, direksi 8.936, komisaris 656, manager 19.127, dan profesional 38.745 orang. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.