Dark/Light Mode

Disentil Bos Nu, Ditanduk Banteng

Ganjar, Kandas Karena Wadas?

Sabtu, 12 Februari 2022 08:48 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) bersama Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Lutfi dalam konferensi pers, Rabu (9/2). (Foto: Humas Jateng)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) bersama Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Lutfi dalam konferensi pers, Rabu (9/2). (Foto: Humas Jateng)

 Sebelumnya 
“Menurut saya demikian, tidak perlu melebar ke mana-mana, apalagi permintaan ke AII itu ada unsur conflict of interest. Kita menunggu saja penjelasan konkret sesuai fakta dasar dan sampai terjadinya kisruh di Wadas tersebut dari Gubernur dan Kapolda Jateng,” pekik dia.

Kendati demikian, bila ada warga Wadas yang tidak terima ucapan Ganjar, Junimart mempersilakannya untuk melapor ke pihak yang berwajib. Ataupun bisa terlebih dulu meminta Ganjar mencabut omongannya yang menyulut kemarahan warga.

Bagaimana tanggapan Ganjar dengan sentilan Gus Yahya kepada dirinya? Ganjar mengaku siap membuka ruang dialog lebih intens. “Maturnuwun, Gus Yahya. Ruang diskusi, ruang rembugan dengan siapa saja terus kita buka. Baik yang pro maupun yang kontra,” cuit Ganjar diakun Twitternya @ganjarpranowo, kemarin.

Baca juga : Sentil Ganjar, DPR: Polisi Tidak Perlu Turun Ke Desa Wadas

Bahkan dirinya siap berdiskusi dengan pihak-pihak yang selama ini mendampingi warga Wadas. Dengan adanya diskusi atau rembuk, dia berharap semua pihak dapat saling memahami. “Semoga intensitas rembukan atau diskusi itu bisa membuka pemahaman kita semua,” tukasnya.

Wadas Mulai Tenang

Kondisi Wadas sendiri mulai tenang. Gesekan antara warga dan aparat kepolisian mulai teratasi. Sejumlah tokoh dan pejabat negara terus memantau situasi terkini di desa yang masuk dalam lingkaran pembangunan Bendungan Bener dan penambangan kuari.

Baca juga : Golkar Gerilya Di Kandang Banteng, PDIP Klaim Tetap Solid

Terlebih, setelah Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi III DPR yang dipimpin Wakil Ketua Komisi III Desmond Junaidi Mahesa berdialog dengan masyarakat. Warga yang hadir tak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk curhat kepada politisi Senayan.

Anggota Komisi III DPR, Hinca Pandjaitan mengatakan, selama ini komunikasi menjadi sumber utama penyebab konflik antara aparat dan warga yang menolak hadirnya tambang. Untuk menangani masalah yang terjadi diperlukan dialog yang humanis antara pemerintah dan masyarakat.

Untuk menghindari bentrokan, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi menarik, 250 anggotanya yang ditugaskan untuk melakukan pengamanan selama pengukuran lahan Kuari di Wadas. Penarikan pasukan dilakukan per kemarin. Penarikan pasukan seiring selesainya tugas pengukuran lahan di Wadas.

Baca juga : Heboh Dana Jumbo Pengadaan Kandang Kambing, Ini Jawaban Plt Wali Kota Bekasi

“Pengukuran sudah selesai, masyarakat sudah normal kembali, satgas kita sudah kita tarik,” imbuh Ahmad Luthfi di Mapolda Jateng, kemarin. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.