Dark/Light Mode

Suara Hati Warga Wadas Dibawa KSP Ke Istana

Pak Jokowi, Ditunggu Suaranya...

Senin, 14 Februari 2022 08:51 WIB
Tenaga Ahli Utama KSP Joanes Joko saat berdialog dengan warga Desa Wadas, kemarin. (Foto: Dok. KSP)
Tenaga Ahli Utama KSP Joanes Joko saat berdialog dengan warga Desa Wadas, kemarin. (Foto: Dok. KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kantor Staf Presiden (KSP) turun tangan mengatasi polemik di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah. Kemarin, Tenaga Ahli Utama KSP, Joanes Joko, mendatangi Desa Wadas, berdialog dengan warga yang pro maupun kontra pembangunan Bendungan Bener. Suara hati warga Wadas ini kemudian akan dibawa ke Istana dan disampaikan langsung ke Presiden Jokowi, Lalu, seperti apa suara Jokowi nantinya? Kita tunggu saja.

Pertama-tama, Joko dan tim KSP menemui warga yang pro pembangunan Bendungan Bener. Di sini, aparat TNI dan Polri masih terlihat berjaga-jaga. "Kami ingin mendapatkan informasi secara menyeluruh seputar kronologi insiden pada Selasa (8/2) lalu. Kami juga ingin mendengar bagaimana pendapat mereka soal pembangunan Bendungan Bener," ungkap Joko.

Baca juga : Jokowi: Nggak Dong...

Lalu, seperti apa suara mayoritas warga yang pro ini? "Bagi warga yang mendukung, pembangunan bendungan diyakini bisa memberikan banyak manfaat," cerita Joko.

Setelah itu, Joko Cs bergeser ke Dukuh Prajan, menemui warga yang menentang pembangunan Bendungan Bener. Di lokasi yang menjadi tempat penangkapan puluhan warga tersebut, sudah tak terlihat lagi penjagaan aparat keamanan. Aktivitas warga di sana sudah tampak biasa.

Baca juga : Mega: Pak Jokowi, Salahnya Di Mana?

Selanjutnya, beberapa warga dan perwakilan LBH Yogyakarta yang sudah menunggu kehadiran tim KSP langsung mengajak diskusi di serambi Masjid Hidayatul Islam atau lebih sering disebut Masjid Prajan.

Di hadapan ratusan warga yang menolak bendungan ini, Joko membuka dialog dengan etika masyarakat Jawa. "Dalem nyuwun duko panjenengan, (saya minta maaf Bapak/Ibu), kami datang ke sini siap untuk mendengarkan unek-unek warga. Silakan ceritakan yang sebenarnya. Yang mau marah-marah, nggeh monggo (juga silakan)," tutur Joko.

Baca juga : Masker Dan Vaksin Duet Maut Sikat Omicron

Mendapat kesempatan tersebut, warga lalu menceritakan insiden penangkapan hingga alasan penolakan penambangan Tambang Batu Andesit. Sesekali, emosi warga tak terkontrol saat menceritakan kronologi peristiwa itu. Bahkan ada yang menangis.

"Matur suwun (terima kasih) Bapak/Ibu sudah berkenan menemui kami, dan menyampaikan semuanya. Kami sudah dengar dan catat baik-baik suara Bapak/Ibu semua. Kami akan sampaikan ke Bapak Presiden soal ini," Joko berjanji. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.