Dark/Light Mode

Anies-AHY Dipasangin

Mobil Pengantinnya Dan Penghulunya, Ada Nggak?

Rabu, 16 Februari 2022 08:50 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam puncak acara HUT ke-14 TvOne, Senin malam (14/2).  (Foto: Istimewa)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam puncak acara HUT ke-14 TvOne, Senin malam (14/2). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
"Tantangannya memang di partai ya, bagaimana bisa menggaet 1 partai besar atau 2 partai menengah," kata Yunarto, dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.

Yunarto menerangkan, saat ini, para partai besar sudah punya jagoannya masing-masing. Mereka akan sulit untuk digaet Demokrat. 

Baca juga : Fintech Dan Perbankan Bagai Adik Dan Kakak

Kalau mau, lanjutnya, Demokrat harus menggaet beberapa partai menengah. Seperti PKS, NasDem, dan PPP. "PKS punya variabel lain, yakni mereka barisan oposan. Barisan itu bisa menguatkan dua sosok ini," ujarnya.

Untuk penghulunya, kata Yunarto memang sudah ada SBY dan Jusuf Kalla (JK). Sebab, sudah menjadi rahasia umum bahwa JK adalah sosok yang selama ini menyokong Anies. SBY dan JK punya kekuatan besar. Namun, keduanya juga punya masa lalu yang kurang oke saat Pemilu 2009. Saat itu, SBY “menceraikan” JK.

Baca juga : Pupuk Indonesia Dukung Pengusutan Penyalahgunaan Pupuk Subsidi Di Nganjuk

"Keduanya pernah pecah kongsi di 2009. Selain itu, SBY juga ada kendala dalam membangun hubungan dengan partai lain, misalnya dengan NasDem. Meskipun hubungan Anies dengan NasDem manis," terangnya.

Di samping kedua hal itu, tambah Yunarto, yang perlu diingat adalah menaikkan elektabilitas Anies-AHY yang jadi penentu sukses atau tidaknya pasangan ini di 2024. "Agar jadi daya tarik dan membuat SBY dan JK bisa lebih leluasa bergerak," pungkasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.