Dark/Light Mode

Tingkatkan Layanan PAUD Dan Posyandu, Desa Sukosari Bentuk Program Sipadu

Jumat, 25 Februari 2022 22:38 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkomitmen untuk mendukung tercapainya pendidikan desa berkualitas. Salah satunya, melalui kemitraan bersama dalam menghadirkan layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berkualitas di desa.

"Hadirnya layanan PAUD yang berkualitas di setiap desa perlu menjadi usaha kita bersama agar setiap anak dapat bertumbuh kembang sesuai dengan potensinya dan terhindar dari stunting. Kami ingin semua anak Indonesia punya kesempatan yang sama mendapatkan PAUD yang memerdekakan dan menyenangkan," tutur Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim.

Baca juga : PNM Salurkan Pembiayaan PIP Lewat Program UMi

Hal itu disampaikannya dalam Seminar Nasional untuk Kepala Desa bertajuk "Menuju Pendidikan Desa Berkualitas - Melalui Penyelenggaraan PAUD Berkualitas di Desa", yang dilakukan secara daring, Jumat (25/2).

Kesuksesan program PAUD di desa tidak lepas dari peran pemerintah daerah setempat. Desa Sukosari, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur telah berinovasi menciptakan program Sinergitas PAUD dan Posyandu (Sipadu), sebagai upaya penyediaan layanan pendidikan dan kesehatan secara bersamaan.

Baca juga : Tingkatkan Kenyamanan Pengguna, Wehelpyou Gandeng PasarPolis

Berawal dari rendahnya kunjungan anak ke pos pelayanan terpadu (Posyandu) karena waktu pelaksanaan yang bersamaan dengan aktivitas PAUD, maka pemangku kepentingan di Desa Sukosari membentuk Sipadu dengan konsep kolaborasi antara pengelola PAUD dan Posyandu yang dipandu tim penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat.

"Dengan satu misi bersama untuk memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan secara prima, mandiri, dan ceria, maka pemerintah desa mengajak bidan desa dan Kepala PAUD Kenari untuk membuat jadwal yang sama dengan pelaksanaan Posyandu," ujar Nggoro, Kepala Desa Sukosari saat berbagi pengalaman dalam seminar tersebut.

Baca juga : Terapkan Nilai Kebangsaan, Jalan Desa Di Aceh Berubah Jadi Pancasila

Lebih dari itu, menurut Nggoro tidak hanya anak yang mendapatkan pelayanan, namun orang tua atau pendamping anak juga difasilitasi dalam satu Komunitas Perempuan Lincah Aktif Kreatif (Koplak).

"Melalui komunitas ini para orang tua atau pendamping anak mendapat pembekalan keterampilan seperti membuat bunga dari bahan stoking, bros dan aksesoris, tutup gelas, menghias toples, dan sebagainya. Hasilnya dijual untuk peningkatan ekonomi keluarga,” jelas Nggoro.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.