Dark/Light Mode

Potensi Kerusuhan Sosial

LSI Denny JA: Wacana Penundaan Pemilu Layu Sebelum Berkembang

Kamis, 10 Maret 2022 20:52 WIB
Peneliti LSI Ardian Sopa saat Konferensi Pers Hasil Survei LSI Denny JA bertajuk, Komposisi Pro dan Kontra Penundaan Pemilu dan Presiden 3 Periode, serta 4 Alasan Mengapa Isu Itu Layu Sebelum Berkembang, di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jaktim, Kamis (10/3). (Foto: Istimewa)
Peneliti LSI Ardian Sopa saat Konferensi Pers Hasil Survei LSI Denny JA bertajuk, Komposisi Pro dan Kontra Penundaan Pemilu dan Presiden 3 Periode, serta 4 Alasan Mengapa Isu Itu Layu Sebelum Berkembang, di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jaktim, Kamis (10/3). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA teranyar menyebut, mayoritas publik menolak isu penundaan pemilu maupun perpanjangan masa jabatan presiden.

"Dari mulai seluruh pemilih partai politik, pemilih partai opoisisi, bahkan pemilih partai yang mendukung wacana ini serta pemilih Presiden Jokowi, mayoritas menolak. Wacana ini jelas layu sebelum berkembang. Nggak akan sampai amandemen," kata Peneliti LSI Ardian Sopa saat Konferensi Pers Hasil Survei LSI Denny JA bertajuk, Komposisi Pro dan Kontra Penundaan Pemilu dan Presiden 3 Periode, serta 4 Alasan Mengapa Isu Itu Layu Sebelum Berkembang, di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jaktim, Kamis (10/3).

Sopa memaparkan, dari segmen pemilih partai, mayoritas menyatakan ketidaksetujuannya terhadap wacana ini. Di klaster pemilih parpol koalisi Pemerintahan Jokowi. Pemilih PKB menyatakan 66,2 persen tidak setuju terhadap penundaan Pemilu 2024.

Lalu, Gerindra 80,5 persen, PDI Perjuangan 56,3 persen, Golkar 71,6 persen dan Nasdem 58,3 persen tidak setuju terhadap penundaan Pemilu. "Selanjutnya, Perindo 58,6 persen, PPP 75 persen, PSI 70 persen, PAN 93,7 persen, Hanura 55 persen, PBB 50 persen dan PKPI 65 persen," ungkapnya.

Baca juga : Kementan Beberkan Solusi Dari Dampak Perubahan Iklim Di Kampung Sayuran

Sementara, dari partai oposisi Demokrat 87,5 persen, PKS 85,8 persen, Garuda 0 persen dan Berkarya 85 persen. "Ternyata pemilih partai yang mendukung wacana ini, bahkan menolaknya. Baik partai oposisi maupun koalisi itu pemilihnya mayoritas menolak," tuturnya.

Serupa, dari segmen pemilih yang puas atas kinerja Presiden Jokowi, mayoritas juga menolak wacana ini. Mereka yang menyatakan puas dengan kinerja Jokowi, sebesar 65,1 persen menenolak penundaan pemilu. Hanya sebesar 26,7 persen setuju.

Sedangkan pemilih yang menyatakan tak puas dengan kinerja Jokowi, angka yang menentang penundaan pemilu jauh lebih besar yaitu sebesar 87,3 persen. Hanya 6 persen yang menyatakan setuju.

"Ternyata pemilih yang menyatakan puas dengan kinerja Presiden Jokowi itu juga menolak wacana ini," tuturnya.

Baca juga : Bye-bye Wacana Tunda Pemilu, Fokus Lagi Pemulihan Ekonomi

Dari segmen pemilih Pilpres 2019, tak jauh berbeda. Baik pemilih Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi menyatakan tidak setuju dengan penundaan pemilu. Pemilih Jokowi-Ma'ruf yang setuju hanya 34,7 persen dan yang tidak setuju 58,1 persen. Sedangkan pemilih Prabowo-Sandi yang setuju hanya 11,6 persen dan yang tidak setuju 83,9 persen.

Dari segmen pendukung bakal Capres 2024, mayoritas juga ogah dengan ide penundaan pemilu ini. Sopa merin, pendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menolak 78 persen. Hanya 7,1 persen setuju penundaan Pemilu 2024.

Serupa, pendukung Airlangga Hartarto yang menolak sebesar 75 persen, Anies 76,7 persen, Ganjar Pranowo sebesar 69,3 persen, Prabowo Subianto 77,2 persen dan Puan Maharani 50,8 persen.

"Kalau dirata-rata, hampir 60 persen pemilih capres menyatakan tidak setuju," tandasnya.

Baca juga : Pimpinan MPR Belum Bahas

Dari segmen terpelajar maupun yang berpendidikan rendah, yang mapan secara ekonomi maupun ekonomi bawah, juga serempak menolak wacana ini. Termasuk mereka yang tinggal di perkotaan maupun pedesaan, mereka yang pro sistem demokrasi maupun mereka yang pro negara Islam.

"Secara umum, dengan uraian pro-kontra setiap segmen pemilih, rata-rata nasional mereka menolak penundaan Pemilu 2024 sebanyak 68,5 persen. Mereka yang menentang isu presiden tiga periode juga tinggi, sebesar 70,3 persen," tambah Sopa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.