Dark/Light Mode

Kirim Ratusan Prajurit Ke Papua

Andika Bukan Mau Perang

Sabtu, 19 Maret 2022 07:05 WIB
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (Foto: Antara)
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Langkah ini mendapat sambutan hangat dari DPR. Anggota Komisi I DPR Dave Laksono yakin, para prajurit TNI tersebut mampu menjalankan tugasnya sebaik mungkin. Tanpa harus ada pertumpahan darah. "Tentunya personel TNI yang akan ditempatkan diharapkan bisa membawa angin segar dalam penyelesaian konflik di Papua," ujar politisi muda Partai Golkar itu, kemarin.

Dengan langkah ini, dia berharap perdamaian Papua bisa dicapai. "Tentara yang baru tiba dengan strategi yang berbeda diharapkan bisa lebih menciptakan sikon yang lebih baik. Sehingga janji Panglima di DPR bisa terealisasi," ucapnya.

Baca juga : BBM Mahal, Pria India Ngantor Naik Kuda

Sebelumnya, dalam berbagai kesempatan, Andika menyatakan tidak akan mengangkat senjata dalam menyelesaikan konflik Papua. Dia memilih memanfaatkan operasi pembinaan teritorial dan mengedepankan komunikasi kepada masyarakat Papua.

Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati mendukung upaya Andika yang mengedepankan pembinaan teritorial dalam mengatasi konflik Papua. Pemodelan yang diterapkan Andika merupakan langkah diplomasi damai menyentuh pikiran dan hati rakyat Papua. "Langkah Panglima TNI sudah benar karena kita bukan dalam rangka memerangi negara atau bangsa lain," ucap Nuning, sapaan Susaningtyas.

Baca juga : Amankan Produksi Kedelai, Kementan Lakukan Gerakan Pengendalian OPT

Dia berharap, masyarakat memahami hal tersebut. "Yang kita perangi adalah pemikiran separatisme yang tumbuh di tengah OAP (Orang Asli Papua) atas pengaruh luar dengan segala kepentingan ingin menguasai Papua," terangnya.

Sedangkan, pengamat militer dan intelijen dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Robi Sugara menerangkan tugas-tugas pokok TNI. Dia bilang, militer bukan hanya digunakan untuk berperang, tapi bisa juga untuk menjaga perdamaian. "Itu yang kita kenal sebagai peace keeping," sebut Robi.

Baca juga : Ditonton Ratusan Juta Orang Di Dunia, MotoGP Mandalika Harumkan Nama Indonesia

Robi menambahkan, kasus yang terjadi di Papua, negara tidak sedang berkonflik dengan pihak luar, melainkan dengan warganya sendiri. "Nah, militer di sini diturunkan untuk mengikuti kebijakan politik Pemerintah menyelesaikan konflik separatisme di Papua. Itu yang benar," imbuh pengajar keamanan internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Jakarta itu. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.