Dark/Light Mode

Kongres X KSPSI

Jokowi: Banyak Pekerjaan Bakal Terdisrupsi, Harus Cepat Diantisipasi

Rabu, 23 Maret 2022 16:52 WIB
Presiden Jokowi saat membuka Kongres X KSPSI secara virtual, Rabu (23/3). (Foto: Ist)
Presiden Jokowi saat membuka Kongres X KSPSI secara virtual, Rabu (23/3). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Kongres X KSPSI pimpinan Andi Gani Nena Wea secara virtual dari Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/3). "Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Kongres X KSPSI hari ini saya buka," ujarnya.

Jokowi berharap, KSPSI sebagai rumah besar pekerja Indonesia terus melakukan transformasi, profesionalitas, dan mampu meningkatkan tatanan organisasi di era serba digital dan canggih seperti saat ini.

Mantan Wali Kota Solo ini memahami beratnya tantangan pekerja di masa pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama 2 tahun ini. Banyak usaha berhenti beroperasi, pekerja yang kehilangan pekerjaan, termasuk sektor UMKM.

Baca juga : Kuasa Pajak Bank Panin Bantah Alirkan Duit, Hakim Ingatkan Risiko Hukum

Untuk itu, kata Jokowi, Pemerintah telah mengeluarkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk menstimulus ekonomi nasional.

"Berbagai kebijakan untuk menstimulus ekonomi telah dikeluarkan Pemerintah. Sambil menjaga keseimbangan rem dan gas agar pekerja tetap produktif, aman dari Covid-19," ungkapnya.

Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Program ini untuk melengkapi jaminan sosial yang telah ada sebelumnya. Menurutnya, ada tiga manfaat JKP yang diterima pekerja. Yaitu, anfaat uang tuna dari BP Jamsostek, akses informasi pasar kerja, dan pelatihan kerja.

Baca juga : PSSI Yakin Banyak Pemain Muda Potensial Mengisi Timnas Senior

Jokowi melihat, di masa mendatang, tantangan pekerja adalah robotisasi dan automasi. "Ke depan banyak pekerjaan yang akan terdisrupsi. Situasi ini harus diantisipasi dengan re-skilling, upskilling agar memperoleh keahlian baru," jelasnya.

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea menegaskan, KSPSI sebagai konfederasi buruh terbesar di Indonesia berdasarkan verifikasi faktual resmi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) tetap kritis jika ada kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak pada buruh.

"Kita boleh dekat dengan kekuasaan, tapi tetap kritis jika kebijakan Pemerintah tidak berpihak pada buruh. Kita berada pada garis perjuangan yang sama. Terima kasih atas supportnya selama ini," katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.