Dark/Light Mode

Sembako, Pertamax Dan PPN Pada Naik

Ujian Kesabaran Datang Bertubi-tubi

Jumat, 1 April 2022 07:30 WIB
Penjual pulsa dan paket data menunggu konsumen di kiosnya di Cinere, Depok, Jawa Barat, Kamis (31/3/2022). Pemerintah melalui Kementerian Keuangan akan menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10 menjadi 11 persen mulai 1 April 2022 yang berimbas pada penyesuaian tarif produk dan layanan dari operator seluler di Indonesia. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa).
Penjual pulsa dan paket data menunggu konsumen di kiosnya di Cinere, Depok, Jawa Barat, Kamis (31/3/2022). Pemerintah melalui Kementerian Keuangan akan menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10 menjadi 11 persen mulai 1 April 2022 yang berimbas pada penyesuaian tarif produk dan layanan dari operator seluler di Indonesia. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa).

 Sebelumnya 
Vice President Corporate Communications Telkomsel, Saki H. Bramono mengatakan, Telkomsel akan mengikuti keputusan pemerintah dalam menaikkan tarif PPN menjadi 11 persen.

Ujian kesabaran lainnya adalah tarif tol Cikopo-Palimanan (Cipali) juga naik. Penyesuaian tarif ini berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 263/ KPTS/M Tahun 2022. Berlaku untuk ruas tol terjauh untuk asal dan tujuan perjalanan ruas Tol Cipali pada sistem transaksi tertutup.

Tarif Tol Cipali untuk kendaraan Golongan I naik dari Rp 107.500 menjadi Rp 119 ribu, kendaraan Golongan II naik dari Rp 177 ribu jadi Rp 196 ribu. Golongan III naik dari Rp 177 ribu menjadi Rp 196 ribu, tarif untuk Golongan IV naik dari Rp 222 ribu jadi Rp 246 ribu, dan tarif untuk Golongan V naik dari Rp 222 ribu jadi Rp 246 ribu.

Baca juga : Harga Pertamax Diusulkan Naik, Kementerian ESDM Masih Pelototi Harga Minyak Dunia

Presiden Direktur Astra Tol Cipali, Firdaus Aziz mengatakan, kenaikan tarif ini untuk meningkatkan layanan kepada para pengendara. “Astra Tol Cipali berupaya meningkatkan layanan terbaik diberbagai bidang kepada seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengibaratkan, April kali ini akan merupakan mendungnya ekonomi Indonesia. Pasalnya, terjadi kenaikan barang mulai sembako, BBM, tarif tol sampai pulsa. Padahal ekonomi belum pulih 100 persen.

“Daya beli kelas menengah rentan tergerus juga. Harga naik, pendapatan belum membaik. Ini ujian kesabaran buat rakyat,” ujar Bhima, tadi malam.

Baca juga : Pemerintah Izinkan Mudik Lebaran, Ini Catatan DPR

Bhima juga melihat pengusaha ritel kebingungan. Aturan teknis PPN 11 persen belum ada, tapi label harga sudah diganti untuk menyesuaikan kebijakan pajak. Sehingga, yang terdampak bukan hanya konsumen, tapi peritel yang terkena imbas risiko penurunan omzet, terutama paska lebaran.

Ia mengimbau agar pemerintah menunda kenaikan tarif PPN dan BBM. Pemerintah masih mendapatkan durian runtuh dari naiknya harga komoditas ekspor. Harusnya ketika penerimaan naik, subsidi silang dengan tahan BBM dan PPN.

“Banyak cara lain untuk menahan kenaikan harga, karena ini lebih mendesak dibanding belanja APBN digunakan untuk keperluan yang tidak urgen,” imbuhnya.

Baca juga : Jaga Pasokan, Pertamina Patra Niaga Pelototi Proses Distribusi Solar Bersubsidi

Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal menyebut, kenaikan barang-barang di atas bakal mendorong inflasi April lebih tinggi dari Maret. Bahkan, prediksinya, akan menjadikan inflasi pada momen Ramadan tertinggi dalam 3-4 tahun terakhir.

Faisal menyarankan, pemerintah mengendalikan inflasi dengan memastikan ketercukupan suplai di dalam negeri. Instrumen lainnya, bisa dengan mengawasi rantai distribusi barang pokok dan BBM. Menjaga efektivitas dan tingkat subsidi barang-barang yang saat ini disubsidi, seperti pertalite, minyak goreng, gas elpiji 3 kg, dan lainnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.