Dark/Light Mode

Rapatkan Barisan Di Akhir Pekan

Mahfud Waspada Aksi 114

Minggu, 10 April 2022 06:45 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD. (Foto: KemenkoPolhukam)
Menko Polhukam Mahfud MD. (Foto: KemenkoPolhukam)

 Sebelumnya 
Untuk itu, ia mengimbau, agar aksi dilakukan dengan tertib, tidak anarkis, dan tidak melanggar hukum. “Yang penting, aspirasinya bisa didengar pemerintah dan masyarakat,” kata Mahfud.

Selain itu, Mahfud meminta, aparat keamanan dan penegak hukum, melakukan pengamanan sebaik-baiknya. “Tidak boleh ada kekerasan, tidak boleh membawa peluru tajam, juga jangan sampai terpancing oleh provokasi,” ujarnya.

Mahfud menegaskan, pemerintah tak berniat menunda pemilu. Buktinya, hari Selasa nanti, Presiden akan melantik anggota KPU dan Bawaslu terpilih. “Ini sebagai bukti, pemerintah fokus menyiapkan pelaksanaan Pemilu tahun 2024,” ucapnya.

Baca juga : Pertamina Pastikan BBM Di Maluku Dan Papua Tercukupi

Soal harga sembako dan harga BBM yang naik, Mahfud mengklaim, pemerintah sedang fokus untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Di tempat terpisah, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memastikan, prajurit TNI tidak akan represif saat membantu polisi menjaga aksi demonstrasi mahasiswa. Hal tersebut disampaikan Andika usai bertemu dengan Ketua DPD La Nyalla Mattalitti, di kediamannya, di Jakarta, kemarin.

“Pasukan kami memang sudah di-BKO (diperbantukan) ke Polda dan Polres untuk antisipasi aksi. Tetapi, kami tegaskan bahwa TNI dan seluruh jajaran tetap disiplin, sesuai tugas pokok, fungsi, dan kewenangannya,” kata Andika.

Baca juga : BRINS Siapkan Beasiswa Untuk Bekali SDM Asuransi

Kata dia, unjuk rasa merupakan hak politik seluruh warga yang dilindungi oleh konstitusi. Namun, jangan sampai demonstran merusak fasilitas umum dan infrastruktur yang ada.

“Karena yang rugi kita semua. Suara rakyat pasti didengar oleh pemerintah,” kata Andika.

Dalam kesempatan itu, La Nyalla meminta aparat yang bertugas mengawal aksi unjuk rasa mahasiswa di berbagai kota untuk memfasilitasi hak mereka menyampaikan pendapat di muka umum. Ia mengaku telah meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar mengingatkan jajarannya yang bertugas agar tidak represif terhadap mahasiswa.

Baca juga : 2 Laga Sisa Jadi Pembuktian Maman Aburahman Cs Layak Bersama Persija

Pengamat politik, Prof Siti Zuhro mengatakan, aksi demontrasi mahasiswa ini adalah buah dari sikap pejabat pemerintah yang tak dipercaya rakyat. Atau buntut dari pejabat yang terus menyuarakan penundaan pemilu hingga perpanjangan masa jabatan presiden yang terus disampaikan dua bulan terakhir.

“Mereka terus menyuarakan penundaan pemilu. Ada kebengalan tersendiri yang membuat rakyat akhirnya tidak sabar. Ini adalah pesan dari rakyat agar tolong jangan main-main dengan konstitusi,” kata Siti Zuhro, saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.