Dark/Light Mode

Rapatkan Barisan Di Akhir Pekan

Mahfud Waspada Aksi 114

Minggu, 10 April 2022 06:45 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD. (Foto: KemenkoPolhukam)
Menko Polhukam Mahfud MD. (Foto: KemenkoPolhukam)

 Sebelumnya 
Akan seberapa besar demonstrasi ini? Kata dia, besar kecilnya demonstrasi tergantung dengan sikap pejabat terutama presiden. Semakin tidak dipercaya pernyataan-pernyataan para pejabat, akan semakin tinggi gelombang demonstrasinya. Juga sebaliknya.

Siti mengingatkan, unjuk rasa ini adalah pengingat agar jangan bermain dengan konstitusi. Semua harus taat. Jangan dilanggar apalagi diotak-atik hanya untuk melanggengkan kekuasaan belaka.

Baca juga : Pertamina Pastikan BBM Di Maluku Dan Papua Tercukupi

Kenapa yang didemo Istana, bukan para menteri yang menyatakan penundaan pemilu dan tiga periode? Kata dia, sistem pemerintahan Indonesia adalah presidensial. Presiden yang memegang kekuasaan penuh. Ujung semua permasalahan dan pertanggungjawaban ini ada di presiden.

Jadi, dalam wacana ini yang harus bertanggung jawab itu memang presiden. Apalagi yang dilontarkan adakah perpanjangan masa jabatan presiden. Bukan wapres atau Menteri.

Baca juga : BRINS Siapkan Beasiswa Untuk Bekali SDM Asuransi

Untuk meredakan aksi ini, Siti mengimbau kepada Jokowi besikap tegas. Jangan ada lagi menteri atau legislatif yang menyuarakan wacana serupa. “Untuk meredakan ini harus obati sumber penyakitnya. Caranya, pernyataan presiden harus mengunci. Harus memutus betul. Tak hanya menteri-menterinya, tapi juga MPR, relawan dan pendukungnya,” kata Siti.

Memang, kata dia, Jokowi sudah mengomentari wacana ini. Namun, disampaikan dengan lembut dan tenang. Tidak dengan emosi. Seharusnya, kata dia, katakan depan dan belakang. Jangan wajah depan, tapi wajah belakang juga katakan sama.

Baca juga : 2 Laga Sisa Jadi Pembuktian Maman Aburahman Cs Layak Bersama Persija

Soalnya, masih ada menteri yang mengatakan konstitusi bukan kitab suci. Menurut dia, ini sama artinya mengarahkan masyarakat boleh melanggar konstitusi.

“Kalau rakyat nggak seneng dengan konstitusi, ayo diotak-atik. Kacau negara ini nanti. Sebaiknya emang menteri yang masih bengal kalau perlu diganti saja,” tegasnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.