Dark/Light Mode

Kecam Penganiayaan Ade Armando

SETARA Institute: Itu Merendahkan Harkat Manusia, Mencemari Demo Mahasiswa

Selasa, 12 April 2022 06:18 WIB
Ketua SETARA Institute Hendardi (Foto: Istimewa)
Ketua SETARA Institute Hendardi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua SETARA Institute Hendardi mengecam penganiayaan sekelompok orang terhadap Dosen FISIP UI Ade Armando, di tengah aksi demo mahasiswa yang berlangsung di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (11/4).

Aksi demo tersebut antara lain menyuarakan penolakan terhadap wacara penundaan Pemilu 2024, perpanjangan masa jabatan Presiden, dan Presiden 3 Periode.

"Pengeroyokan dan penganiayaan yang dialami Ade Armando (AA) oleh sekelompok orang dalam demonstrasi di kawasan Gedung DPR, tidak dapat dibenarkan. Apalagi, ada tindakan-tindakan penelanjangan yang jelas merendahkan harkat martabat manusia (dehumanisasi). Itu mencemari demo mahasiswa,” kata Hendardi dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/4).

Baca juga : Gandeng Huawei ICT Academy, Kalbis Institute Tingkatkan Bakat Mahasiswa

Pihak kepolisian telah mengidentifikasi kelompok massa yang menyerang Ade Armando, dan memastikan kelompok tersebut bukan mahasiswa. Sehingga, bisa saja, ada kelompok-kelompok yang sengaja dan/atau menyusup dalam massa demonstrasi.

Namun, SETARA Institute menolak segala anggapan bahwa gerakan mahasiswa telah disusupi massa tertentu.

“Aksi unjuk rasa mahasiswa memainkan perannya yang signifikan, dalam pengawasan secara langsung terhadap kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah,” jelas Hendardi.

Baca juga : Perpustakaan MPR Gandeng Universitas Bengkulu Tingkatkan Literasi Mahasiswa

Aktivis HAM ini mengingatkan, setiap unjuk rasa punya potensi untuk disusupi oleh kelompok tertentu. Namun, itu tidak boleh menjadi alasan menghentikan gerakan mahasiswa.

“SETARA Institute menekankan, substansi yang disuarakan dalam gerakan mahasiswa harus menjadi atensi (perhatian) utama bagi pemerintah dan DPR,” tegas Hendardi.

"Jika pemerintah dan DPR tidak menampung aspirasi mahasiswa yang berunjuk rasa, maka itu menunjukkan keengganan dan ketidakmampuan pihak terkait dalam memahami persoalan," sambungnya.

Baca juga : Netizen Manas-manasin

SETARA Institute tegas menolak segala bentuk kekerasan dan vandalisme dalam aksi demo.

Oleh karena itu, Hendardi mendorong aparat penegak hukum dan pemerintah, dalam merespons berbagai kejadian dalam unjuk rasa secara proporsional.

"Perlakuan proporsional atas setiap aksi demonstrasi harus menjadi standar bersama. Khususnya, oleh pemerintah dan institusi keamanan,” tandasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.