Dark/Light Mode

Jika Lelah, Istirahatlah!

Jumat, 15 April 2022 21:54 WIB
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno (Foto: Istimewa)
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Oleh: Djoko Setijowarno

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memperkirakan, sekitar 80 persen kecelakaan lalu lintas disebabkan kelelahan. Pentingnya mengutamakan keselamatan, sebab keselamatan adalah terhindarnya seseorang dari risiko terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan. Jika tidak ingin celaka, maka pahami risikonya dan hindari atau kendalikan.

Hasil survei ketiga Badan Litbang Perhubungan yang dilakukan 22-31 Maret 2022, diperkirakan 85,5 juta orang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran tahun ini.

Secara kuantitas, jumlah kendaraan pribadi 39,8 juta orang (mobil pribadi 22,9 juta orang dan sepeda motor 16,9 juta orang). Disusul angkutan darat dengan kendaraan umum 25,7 juta orang (bus 14,1 juta orang, mobil sewa 6,7 juta orang, mobil travel 4,5 juta orang dan taksi daring 0,4 juta orang); transportasi udara 8,9 juta orang; kereta api 7,6 juta orang; transportasi air 2,4 juta orang (kapal laut 1,4 juta orang dan kapal penyeberangan 1 juta orang); kereta perkotaan (KRL/MRT/LRT) 0,6 juta orang; sepeda 0,4 juta orang; dan angkutan lainnya 0,1 juta orang.

Baca juga : Jangan Nyerah, Negara Harus Kuat

KNKT pada 14 April 2022 memberikan imbauan keselamatan bagi pemotor, kendaraan pribadi, kendaraan bus dan penumpang, dan pengguna bus wisata.

Keselamatan Pemotor
KNKT memberikan imbauan untuk tidak mudik dengan motor untuk jarak lebih dari 3 jam melalui media, bekerja sama dengan Astra Honda Motor untuk memberikan pemahaman keselamatan, memberikan imbauan ke Badan Pengelola Transportasi Daerah (BPTD) dan Dinas Perhubungan (Dishub) tempat-tempat rawan kecelakaan agar memasang banner untuk tidak menggunakan motor matic pada daerah turunan curam seperti Batu-Cangar, Gunung Lio, daerah Wonogiri, Bawang-Dieng, Cijapati-Garut dan lain-lain.

Kemudian, meminta bantuan Dishub dan BPTD untuk memasang imbauan berupa banner di semua jembatan timbang agar (1) jika lelah beristirahatlah, (2) jika Anda berpuasa lebih sering untuk beristirahat, (3) sebaiknya melakukan perjalanan setelah Anda berbuka puasa, (4) menyiapkan motornya agar laik untuk perjalanan, (5) melakukan pengecekan tekanan dan kondisi ban, dan (6) jika menggunakan google map agar diyakinkan rute tersebut tidak ekstrim.

Keselamatan Kendaraan Pribadi
KNKT memberikan imbauan melalui media tentang (1) agar beristirahat yang baik sebelum melakukan perjalanan jauh, (2) menyiapkan kendaraan agar laik untuk perjalanan jauh, (3) mengecek tekanan angin dan kondisi ban Anda, (4) mengisi bahan bakar Anda dan lakukan pengisian ulang ketika SPBU (pompa bensin) tidak mengantri untuk menghindarkan kelelahan akibat mengantri BBM, (5) agar segera beristirahat jika telah merasa lelah, (6) agar melakukan perjalanan setelah berbuka puasa, (7) jika Anda berpuasa, agar sering beristirahat, dan (8) jika menggunakan google map agar diyakinkan bahwa rute tersebut tidak ekstrim.

Baca juga : Pelatih Indonesia Melatih Thailand

Selain itu, meminta BPTD dan Dishub agar memberikan tanda atau peringatan bahaya untuk di setiap daerah rawan kecelakaan lalu lintas. Agar dapat menyiapkan personel dan peralatan di daerah rawan kecelakaan. Berkoordinasi dengan operator Jalan Tol dan pengelola rest area agar melakukan manajemen lalu lintas di kawasan rest area untuk menghindari kepadatan (crowded) dan agar semua instansi pemerintah untuk tidak melakukan intervensi.

Keselamatan Angkutan Umum
KNKT memberikan imbauan baik melalui BPTD atau secara langsung agar semua PO Bus memperhatikan beberapa hal. Seperti (1) kompetensi pengemudi, khususnya untuk trayek jarak jauh, (2) agar waktu libur dan istirahat pengemudi dapat diperhatikan dengan seksama, (3) untuk trayek dengan waktu tempuh lebih dari 8 jam agar disediakan 2 pengemudi, (4) yakinkan pengemudi memiliki kompetensi sesuai dengan peruntukannya, (5) yakinkan pengemudi telah melakukan istirahat dengan baik dan cukup sebelum melakukan perjalanan baik dari asal keberangkatan maupun dari daerah tujuan, (6) menyiapkan kendaraan dalam kondisi laik jalan untuk perjalanan jauh, dan (7) jika menggunakan google map agar diyakinkan bahwa rute tersebut sesuai dengan kelas jalan dan tidak ekstrim.

Keselamatan Bus Wisata
Hal perlu dilakukan mengimbau (1) BPTD dan Dishub pada tempat-tempat wisata yang memiliki jalur ekstrim untuk bersiaga pada daerah rawan kecelakaan, (2) agar bus besar tidak memaksakan masuk daerah ekstrim dengan menyediakan angkutan alternatif, (3) jika menggunakan google map agar diyakinkan bahwa rute tersebut sesuai dengan kelas jalan dan tidak ekstrim, (4) untuk kota tujuan wisata dan tempat wisata untuk menyediakan tempat istirahat pengemudi, (5) agar agen biro perjalanan untuk menyediakan tempat istirahat yang layak bagi pengemudi, agar pengemudi dapat beristirahat dengan baik.

Kemudian agar diyakinkan armada bus kondisi teknisnya, perizinan dan uji laik jalan (keer) dalam kondisi laik untuk melakukan perjalanan. Pengemudi harus memiliki kompetensi sesuai dengan peruntukanya. Pengemudi telah melakukan istirahat dengan baik dan cukup sebelum melakukan perjalanan baik dari asal keberangkatan maupun dari daerah tujuan. Untuk trayek dengan waktu tempuh lebih dari 8 jam agar disediakan 2 pengemudi.

Baca juga : Sah, Jadi Istri Ello

Jika dalam perjalanan, pengemudi merasa lelah, sebaiknya beristirahat saja. Jangan dipaksakan minum suplemen tambahan agar bisa bertahan mengemudi. Justru nantinya akan merusak kondisi tubuh. Dan berdoalah sebelum melakukan perjalanan.***

Penulis: Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.