Dark/Light Mode

Jokowi: Defisit APBN Wajib Di Bawah 3 Persen

Tiap Rupiah Yang Keluar Harus Tepat Sasaran Lho

Jumat, 29 April 2022 06:30 WIB
Presiden Jokowi dalam pembukaan Musyawarah Peren­canaan Pembangunan Nasional di Istana Negara, Jakarta, kemarin. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi dalam pembukaan Musyawarah Peren­canaan Pembangunan Nasional di Istana Negara, Jakarta, kemarin. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi meminta Kementerian/Lembaga (K/L) hingga Pemerintah Daerah (Pemda) menyusun perencanaan belanja secara rinci, detail dan tepat. Tahun depan, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus kembali ke level di bawah 3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

Seperti diketahui, sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2020 terkait Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Defisit, Pemerintah mendapatkan fleksibilitas dalam menetapkan defisit APBN melebihi 3 persen PDB pada tahun anggaran 2020, 2021 dan 2022, untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan penanganan Covid-19.

Baca juga : Jokowi: Usut Tuntas Kasus Migor, Biar Ketahuan Siapa Yang Main

Namun pada 2023, sesuai UU Nomor 2 Tahun 2020, defisit APBN harus kembali ke bawah 3 persen terhadap PDB.

Maka dari itu, Jokowi meminta jajarannya mempertajam belanja, terutama belanja produktif.

“Agar setiap rupiah yang dikeluarkan dari kas negara bisa tepat sasaran dan berdampak langsung pada masyarakat,” katanya.

Baca juga : Puan: Subsidi Upah Pekerja dan Bantuan UMKM Harus Tepat Sasaran

Termasuk untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), percepatan kemiskinan ekstrem, penurunan angka stunting, peningkatan kualitas SDM melalui transformasi di bidang kesehatan, peningkatan akses dan kualitas pendidikan.

Selain itu, untuk mendorong kemampuan belanja, jajaran K/Lterkait juga perlu meningkatkan penerimaan perpajakan dan Bea Cukai.

Instruksi penajaman belanja agar defisit APBN kembali ke bawah 3 persen PDB, juga menjadi salah satu arahan Jokowi agar Indonesia mampu mengatasi dampak ketidakpastian ekonomi global saat ini.

Baca juga : Kemah Bersama Jokowi, Khofifah Bawa Air Dan Tanah Majapahit Ke IKN Nusantara

Eks Wali Kota Solo ini juga menekankan kepada para pengambil keputusan, termasuk menteri, untuk memiliki kewaspadaan terhadap krisis global yang kemungkinan masih berlanjut hingga 2023.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.