Dark/Light Mode

3 Materi Prof Tjandra Dalam Dialog Global CSIS

Kesenjangan Vaksin, Skenario Akhir Covid-19, Dan Antisipasi Kemungkinan Pandemi Berikutnya

Rabu, 11 Mei 2022 23:49 WIB
Prof Tjandra Yoga Aditama. (Foto: Dok. Pribadi)
Prof Tjandra Yoga Aditama. (Foto: Dok. Pribadi)

 Sebelumnya 
Materi Kedua: Skenario Akhir Covid-19

Materi utama kedua yang saya sampaikan adalah tentang bagaimana kemungkinan mengakhiri situasi gawat darurat Covid-19 pada tahun 2022 ini.

WHO menyebutkan, ada tiga skenario yang mungkin terjadi dan perlu kita antisipasi. Pertama, skenario dasar (base scenario), di mana virus masih terus ada, tetapi keparahannya turun secara bermakna. Mungkin masih akan ada lonjakan kasus sewaktu-waktu dan mungkin diperlukan pemberian booster dari waktu ke waktu.

Baca juga : Mengenal Vaksin Booster, Vaksin Tambahan Covid Dan Beberapa Kebijakan Terkait

Sementara skenario kedua adalah harapan terbaik (best scenario), yakni varian baru yang akan datang secara nyata jauh lebih ringan sehingga proteksi dapat tetap bertahan tanpa perlu vaksin booster secara berkala.

Kita juga tetap harus siap menghadapi skenario ketiga yang paling buruk (worst scenario), di mana akan ada varian baru yang lebih virulen dan lebih mudah menular pula.

Ini mengakibatkan vaksin menjadi kurang efektif dan proteksi alamiah juga mungkin terdampak. Situasi ini membutuhkan riset dan analisa tentang pengembangan vaksin sesuai varian yang ada. 

Baca juga : Anies Rayu Warga DKI Ikut Taklukkan Pandemi

Materi Ketiga: Dunia Masa Datang

Materi utama ketiga adalah tentang bagaimana dunia di masa datang. Kita tahu bahwa untuk antisipasi kemungkinan pandemi yang berikutnya maka negara-negara anggota WHO kini sedang membahas semacam aturan baru.

Dapat dalam bentuk konvensi atau bentuk lain guna memperkuat pencegahan, kesiapan dan respon terhadap pandemi yang akan datang. Targetnya, aturan baru ini sudah akan selesai pada tahun 2024 mendatang.

Baca juga : Genjot Terus Vaksinasi, Semoga Pandemi Covid-19 Cepat Berlalu

Memang cukup lama pembahasannya karena ada berbagai aspek diplomasi kesehatan internasional yang akan terlibat. Dari pengalaman saya selama ini, memang diskusinya akan amat rumit.

Kadang-kadang bahkan pembahasan kata per kata atau kalimat per kalimat dapat memakan waktu beberapa hari. Kita tahu bahwa memang diperlukan penataan ulang arsitektur kesehatan global agar dunia lebih siap menghadapai masalah kesehatan global dan juga pandemi mendatang.

Sudah banyak dibicarakan tentang aspek penting multilateralisme, juga kepastian dukungan finansial bagi program kesehatan, pentingnya surveilan untuk mendapat data akurat. Peran penting WHO serta bahwa penanganan kesehatan memang harus jadi perhatian para pimpinan dunia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.