Dark/Light Mode

3 Materi Prof Tjandra Dalam Dialog Global CSIS

Kesenjangan Vaksin, Skenario Akhir Covid-19, Dan Antisipasi Kemungkinan Pandemi Berikutnya

Rabu, 11 Mei 2022 23:49 WIB
Prof Tjandra Yoga Aditama. (Foto: Dok. Pribadi)
Prof Tjandra Yoga Aditama. (Foto: Dok. Pribadi)

 Sebelumnya 
Dalam hal ini saya usulkan tujuh poin program kesehatan yang penting. Pertama, program penanganan wabah dan pandemi memang harus sentralisasi, di tingkat negara langsung ditangani pemerintah pusat dan di global dikoordinasikan oleh kantor pusat WHO. 

Kedua, kesehatan bukan hanya tidak sakit, tetapi juga tentang gaya hidup sehat serta kesejahteraan hidup secara umum, dan bakan ada yang menghubungkannya dengan kebahagiaan, atau happiness index.

Dalam hal ini, kembali ditekankan prioritasi kegiatan promotif preventif sejalan dengan kuratif dan rehabilitatif. Poin ketiga adalah perlunya program kesehatan menjadi milik masyarakat, sebagai subyek dan bukan hanya jadi obyek semata.

Baca juga : Mengenal Vaksin Booster, Vaksin Tambahan Covid Dan Beberapa Kebijakan Terkait

Ini sejalan dengan poin keempat, yaitu program kesehatan harus berorientasi ke pasien dan ke manusia, "patient and people centered".

Poin kelima adalah pentingnya penerapan "Universal Health Coverage" agar semua manusia dapat mendapat pelayanan kesehatan esensial bermutu yang diperlukannya, tanpa beban biaya yang tidak dapat ditanggulanginya.

Berikutnya, poin keenam tentang kemajuan teknologi industri 4.0, 5.0 atau mungkin 6.0, yang harus dapat dimanfaatkan dan sejalan dengan penrkembangan ilmu kesehatan. Lalu, poin keenam tentang perlunya kita mengevaluasi tentang target-target SDG bidang kesehatan.

Baca juga : Anies Rayu Warga DKI Ikut Taklukkan Pandemi

Saya usulkan agar Presidensi G20 Indonesia juga dapat menjadi momentum untuk menganalisa apakah target SDG perlu dievaluasi akibat dampak pandemi, atau targetnya tetap tetapi upayanya perlu ditingkatkan.

Kemudian, poin ketujuh adalah dampak penting perubahan iklim (climate change) pada kesehatan, dan juga peran 'One Health" yang mengintegrasikan kesehatan manusia, kesehatan hewan dan kesehatan lingkungan.

***) Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/ Guru Besar FKUI Mantan Direktur WHO Asia Tenggara dan Mantan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.