Dark/Light Mode

Dipanggil Kemlu Soal Bendera LGBT

Dubes Inggris Kok Tidak Minta Maaf

Rabu, 25 Mei 2022 07:15 WIB
pengibaran bendera pelangi lesbi, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Kedutaan Besar Inggris di Jakarta. (Foto : Instagram @ukinindonesia,).
pengibaran bendera pelangi lesbi, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Kedutaan Besar Inggris di Jakarta. (Foto : Instagram @ukinindonesia,).

 Sebelumnya 
Alasan pengibaran bendera LGBT+ juga diungkapkan bertepatan dengan Hari Internasional Melawan Homofobia, Bifobia, dan Transfobia (IDAHOBIT). “Kami mengibarkan bendera LGBT+ dan mengadakan acara, karena kami semua adalah bagian dari satu keluarga manusia,” tukas Kedubes Inggris.

Langkah Kemlu memanggil Dubes Inggris ini mendapat pujian. Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas mengapresiasi langkah Kemlu yang gercep menyikapi persoalan ini. “Segala praktek dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan ajaran agama dan budaya harus ditolak,” tegas Anwar saya dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : HNW Kritik Keras Pengibaran Bendera LGBT Di Kedubes Inggris

Sudah sepantasnya Indonesia mengajarkan Inggris tentang tata krama dalam bernegara. “Kita rakyat Indonesia menjunjung tinggi kebebasan, tapi tidak boleh kebablasan,” tekan dia.

Sementara, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Razi heran dengan sikap Owen yang belum juga minta maaf. Dia mendesak Owen segera berbicara dan mengakui kesalahannya.

Baca juga : Inggris Ngeselin

“Semoga hanya soal waktu saja (mau minta maaf) karena mereka sudah mendengar dan mencatat klarifikasi Kemlu,” harap Gus Fahrur, sapaan Ahmad Fahrur Razi.

Menurut dia, tindakan Kedubes Inggris tidak bisa ditolerir meskipun bendera pelangi dikibarkan di halaman kantornya. Dalam etika kesantunan diplomasi, seharusnya Inggris menghormati adat istiadat dan budaya yang berlaku di setiap negara. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.