Dark/Light Mode

Institusi Pendidikan Tak Boleh Abai Terhadap Penyebaran Ideologi Radikal

Kamis, 2 Juni 2022 22:50 WIB
Pengamat pendidikan nasional Darmaningtyas (Foto: Istimewa)
Pengamat pendidikan nasional Darmaningtyas (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Menurutnya, kunci utama guna mengurai persoalan radikalisme di lingkungan institusi pendidikan ialah mewujudkan agar tatanan atau nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila terimplementasi dengan baik. “Kuncinya menurut saya di situ saja. Sehingga orang tidak perlu mencari cari ideologi lain, kecuali dia melaksanakan dan mengimplementasikan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara ini secara baik,” katanya.

Untuk mengatasi masalah itu, Darmaningtyas menilai perlu dibangun kebijakan, yaitu melalui counter wacana. Kampus perlu lebih menggalakkan upaya guna memperkenalkan ideologi Pancasila secara lebih nyata kepada mahasiswanya dan juga counter perbuatan.

Baca juga : Irigasi Pertanian Tingkatkan Kesejahteraan Petani Probolinggo

“Counter perbuatannya adalah dengan mengimplementasikan ideologi Pancasila secara nyata sehingga orang tidak lagi bermimpi tentang ideologi yang lainnya. Karena Pancasila pun sudah dianggap memberikan jawaban apa yang mereka inginkan,” tegasnya.

Ia menilai, kerentanan mahasiswa sehingga mudah direkrut kelompok radikal adalah akibat dari melihat adanya ketidakkonsistenan di dalam kehidupan. Pancasila yang hanya ‘dicekoki’ sebagai sebuah teori dan hafalan tanpa contoh implementasi yang jelas dan konsisten.

Baca juga : Presisi Award Bentuk Apresiasi Terhadap Penegak Hukum

“Ibaratnya, seperti tiap hari dicekokin ideologi Pancasila, tetapi itu tidak terlihat di dalam praktik. Itulah kelemahan yang dimanfaatkan kelompok radikal untuk merekrut anak muda. Karena kebingungan anak muda melihat ketidakkonsistenan di situ,” jelasnya.

Ia menyebut, harus ada upaya-upaya konkrit yang dilakukan segenap institusi pendidikan, dari tingkat pendidikan yang paling rendah hingga perguruan tinggi. Hal itu guna membangun institusi pendidikan yang nyaman, untuk mengembangkan sikap moderat dan toleran serta dapat menumbuhkan nilai toleransi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Baca juga : Valentino Ratulangi: Paduan Top Aspal Track Day Mandalika Dan Ban GT Radial

“Pertama, memberikan mata pelajaran atau kuliah Pancasila kepada seluruh siswa di tiap tingkat pendidikan. Kedua, mengembangkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti seni dan olahraga. Inikan yang tidak kita sadari, baik itu kesenian ataupun olahraga itu dapat mengurangi pandangan-pandangan yang radikal,” ujar Alumni Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta ini.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.