Dark/Light Mode

Jelang 1 Abad, Kauman Padang Panjang Luncurkan Buku

Rabu, 29 Juni 2022 14:24 WIB
Fikrul Hanif Sufyan (kiri) pada acara peluncuran bukunya Kulliyatul Muballighien. Dari Kauman Padang Panjang untuk Indonesia (kiri), bersama Asisten bidang Ekonomi,  Zulkifli, mewakili Walikota Padang Panjang (ke-3 kiri), Mudir Pontren Kauman Muhammadiyah, Derliana (ke-3 kanan), Ketua PWM Sumbar Shofwan Karim (ke-2 kanan), Dirut SM, Deni Al Asyari (kanan) dan Ketua PDM Padang Panjang, Amiiruddin (ke-2 kiri)
Fikrul Hanif Sufyan (kiri) pada acara peluncuran bukunya Kulliyatul Muballighien. Dari Kauman Padang Panjang untuk Indonesia (kiri), bersama Asisten bidang Ekonomi, Zulkifli, mewakili Walikota Padang Panjang (ke-3 kiri), Mudir Pontren Kauman Muhammadiyah, Derliana (ke-3 kanan), Ketua PWM Sumbar Shofwan Karim (ke-2 kanan), Dirut SM, Deni Al Asyari (kanan) dan Ketua PDM Padang Panjang, Amiiruddin (ke-2 kiri)

 Sebelumnya 
Hal senada disampaikan Ketua PWM Sumatra Barat, Dr Shofwan Karim. Dia berharap, peluncuran buku ke-12 mantan jurnalis Rakyat Merdeka itu, mampu melengkapi khazanah literasi mengenai Muhammadiyah di Sumatra Barat.

“Saya hitung, sudah cukup banyak yang menulis tentang Muhammadiyah dan ketokohannya. Selain Fikrul, juga ditulis oleh RB Khatib Pahlawan Kayo, Abdul Salam, Bakhtiar, dan lainnya. Mudah-mudahan nanti bertambah,” sambungnya, dalam antaran katanya.

Baca juga : Kemenag Bakal Pecat Pegawai Yang Lakukan Tindakan Asusila

Bila Shofwan melihat hadirnya karya dari staf pengajar Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yayasan Abdi Pendidikan Payakumbuh itu, sebagai penyemarak literasi Muhammadiyah, Deni Al-Asy’ari, selaku Dirut Suara Muhammadiyah melihatnya dalam perspektif berbeda.

Menurutnya, tulisan Fikrul ini, plus dwilogi Taufik Abdullah, Sekolah dan Politik: Gerakan Kaum Muda di Sumatra Barat, 1927-1933 dan Panggilan Kemajuan: Sejarah Sosial Minangkabau 1900-1927, adalah tiga serangkai pegangan penting untuk memahami sejarah pergerakan Islam di Sumatra Barat.

Baca juga : PSI Panen Kritikan

Pada bagian tertentu buku Kulliyatul Muballighien ini, terang Deni, juga bisa dianggap sebagai prekuel Sekolah dan Politik karya Taufik Abdullah. Pembahasan mendalam tentang gerakan reformasi Islam di Minangkabau melalui jalur pendidikan ala Muhammadiyah, lanjutnya lagi, dikupas tuntas oleh Fikrul Hanif Sufyan.

“Ditambah, penguasaan medan mengenai persuratkabaran lokal di Sumatra Barat, akan membuat pembaca terkagum dengan kekayaan sumber tulisan tersebut,” yakinnya.

Baca juga : Ketua MPR Ajak Putri Otonomi Serukan Pesan Persatuan Dan Kesatuan Bangsa

“Saya menganggap, karya Fikrul Hanif ini sebagai magnum opus dari penulisan gerakan Islam modernis di Sumatra Barat. Mari kita diskusikan kesejarahan Kauman ini untuk generasi mileneal,” kata Deni lagi, mengakhiri sambutan untuk peluncuran buku tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.