Dark/Light Mode

Jelang 1 Abad, Kauman Padang Panjang Luncurkan Buku

Rabu, 29 Juni 2022 14:24 WIB
Fikrul Hanif Sufyan (kiri) pada acara peluncuran bukunya Kulliyatul Muballighien. Dari Kauman Padang Panjang untuk Indonesia (kiri), bersama Asisten bidang Ekonomi,  Zulkifli, mewakili Walikota Padang Panjang (ke-3 kiri), Mudir Pontren Kauman Muhammadiyah, Derliana (ke-3 kanan), Ketua PWM Sumbar Shofwan Karim (ke-2 kanan), Dirut SM, Deni Al Asyari (kanan) dan Ketua PDM Padang Panjang, Amiiruddin (ke-2 kiri)
Fikrul Hanif Sufyan (kiri) pada acara peluncuran bukunya Kulliyatul Muballighien. Dari Kauman Padang Panjang untuk Indonesia (kiri), bersama Asisten bidang Ekonomi, Zulkifli, mewakili Walikota Padang Panjang (ke-3 kiri), Mudir Pontren Kauman Muhammadiyah, Derliana (ke-3 kanan), Ketua PWM Sumbar Shofwan Karim (ke-2 kanan), Dirut SM, Deni Al Asyari (kanan) dan Ketua PDM Padang Panjang, Amiiruddin (ke-2 kiri)

 Sebelumnya 
Sementara Fikrul Hanif sendiri menuturkan, narasi Kulliyatul Muballighien yang direkonstruksinya, adalah bagian upaya merawat ingatan dan melestarikan memori kolektif untuk guru dan murid-murid dari Kauman Padang Panjang.

Bila menghitung mundur dari tiga tahun sejak naskah ini ditulis, jelasnya, ada sebuah harapan besar ditumpangkan pada keluarga besar Kauman. “Rawatlah ingatan ini, sebagaimana orang-orang tua, pendiri persyarikatan telah ikhlas dalam lelahnya membangun komplek ini di masa Depresi Ekonomi,” papar Fikrul.

Baca juga : Kemenag Bakal Pecat Pegawai Yang Lakukan Tindakan Asusila

Dia mengingatkan, perjuangan pada masa itu sangat berat. Tapi, guru-guru dan pimpinan persyarikatan tidak pernah menunjukkan “wajah masam” dalam mendidik mereka. “Senyum Abdullah Kamil, tertawa dan terkekehnya Buya Hamka, wibawa Saalah Jusuf Sutan Mangkuto, dan janggut panjang Sutan Mansur, adalah kesan mendalam yang tidak dilupakan alumnus di masa sebelum 1960-an,” tutup Fikrul dalam pemaparannya.

Dalam kesempatan terpisah, Mudir Pontren Kauman Muhammadiyah Dr. Derliana, MA dalam sambutannya mengapreseasi kerja keras Fikrul, sampai diterbitkan oleh Suara Muhammadiyah. “Hampir tiga tahun kami dari Kauman menunggu lahirnya karya ini. Terima kasih atas kerja keras dari penulis, yang merangkai fakta mengenai Kulliyatul Muballighien ini, sampai ditemukannya milad untuk sekolah yang berusia hampir satu abad ini,” jelasnya.

Baca juga : PSI Panen Kritikan

Tabligh School yang merupakan embrio Kulliyatul Muballighien, sambung Fikrul, merupakan tonggak awal sekolah guru dan kader pimpinan Muhammadiyah sejak 5 April 1928. Di tengah guncangan kuat malaise sejak 1930, Tabligh School kemudian berganti nama menjadi Kulliyatul Muballighien. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.