Dark/Light Mode

Indopol Survey and Consulting

Mayoritas Nahdliyin Pilih Mahfud Jadi Capres NU

Selasa, 19 Juli 2022 08:01 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD bersama Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, Menteri Agama KH. Yaqut Cholil Qoumas saat bersilaturahmi ke kediaman KH. Mustofa Bisri (Gus Mus). (Foto: Istimewa)
Menko Polhukam Mahfud MD bersama Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, Menteri Agama KH. Yaqut Cholil Qoumas saat bersilaturahmi ke kediaman KH. Mustofa Bisri (Gus Mus). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Dalam kesempatan yang sama, pengamat politik Muhammad AS Hikam menyatakan, ternyata nahdliyin menilai visi dan misi serta rekam jejak tokoh NU.

"Ternyata bagi responden, yang paling dijadikan patokan adalah visi misi dari para Capres dan rekam jejaknya. Itu yang membuat mereka paling suka," sebut Hikam.

Alasan nahdliyin menjatuhkan hati kepada Mahfud ketimbang Muhaimin, karena sampai saat ini, kata Hikam, visi misi Muhaimin belum jelas. Nahdliyin tak melihat apa yang sebenarnya akan dilakukan Muhaimin jika menjadi presiden. Yang terekam hanya deklarasi demi deklarasi.

Baca juga : Mayoritas, Puas Kerja Jokowi

Justru Mahfud lebih banyak mendapatkan sorotan karena membantu Presiden Jokowi dan Wapres KH. Maruf Amin sebagai Menko Polhukam.

"Survei sudah tertinggi, padahal Pak Mahfud belum deklarasi atau ngapa-ngapain dalam hal running 2024," ujarnya.

Hikam sempat bilang kepada Mahfud, banyak publik yang menyukainya dan berpotensi mendapatkan dukungan jika maju dalam Pilpres 2024. Mahfud adem saja. Enggan menjawab urusan politik elektoral.

Baca juga : PKS Se-Sulawesi Dukung Amran Dan Salim Segaf Jadi CapresĀ 

"Pak Mahfud nggak melakukan manuver politik. Malah tak bereaksi apa-apa. Dia jawab, saya lagi haji. Nggak ngurusin Pilpres," sebutnya.

Oleh karena itu, pekerjaan rumah besar Muhaimin jika ingin tetap memaksakan diri maju dalam Pilpres 2024 adalah menunjukkan visi misi yang jelas kepada publik, khususnya warga nahdliyin yang bakal menjadi lumbung suaranya.

Akademisi dari President University ini mengingatkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk melakukan Focus Group Discussion (FGD) dan mendiskusikan kembali pengusungan Muhaimin sebagai capres.

Baca juga : NasDem Jabar Pilih Usulkan Anies Jadi Capres Ke Surya Paloh

Dikatakan, dari survei ini, ada tarik menarik antara masyarakat sipil dan politik. Masyarakat politik memang menang dalam urusan formalitas pemilihan seperti keuntungan sebagai ketua umum dan didukung partai.

"Bagaimanapun juga pilpres itu gawenya partai. Tapi yang penting dicatat parpol, kalau masyarakat sipil punya kehendak lain, apa yang jadi kehendak parpol bisa meleset," imbau Hikam.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.