Dark/Light Mode

Ekonomi Global Mendung, Sri Mulyani Siapin Payung

Jumat, 29 Juli 2022 06:50 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. (Foto: Instagram @smindrawati).
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. (Foto: Instagram @smindrawati).

 Sebelumnya 
Rektor Universitas Paramadina ini juga mengingatkan, Indonesia jangan sampai seperti Sri Lanka. Karena itu, ia berharap Pemerintah dan swasta perlu mengekplorasi semua kemungkinan resource base industry agar bisa menjadi peluang yang bisa mengkompensasi kerugian-kerugian akibat tekanan ekonomi global.

“Indonesia tidak seharusnya bernasib sama dengan Sri Lanka. Indonesia punya banyak sekali sumber daya dan tidak seharusnya krisis, tinggal bagaimana mengelola potensi SDA yang banyak tersebut,” kata Didik dalam keterangan tertulis, kemarin.

Baca juga : Imbas Ketidakpastian Global, Beban Industri Pelayaran Makin Berat

Menurut dia, guncangan ekonomi global saat ini tidak terlalu berdampak karena Indonesia diuntungkan dengan kenaikan harga komoditas seperti batu bara dan minyak sawit yang naik pesat, sehingga ekspor melonjak hampir 50 persen. Kenaikan harga komoditas itu menyumbang sekitar Rp 300 triliun untuk APBN.

Namun di sisi lain, kata Didik, kenaikan harga energi gas dan minyak bumi menyebabkan APBN kewalahan. Subsidi pemerintah telah mencapai Rp 500 triliun. Hal ini, menurutnya, sebagai pemborosan karena subsidi tidak diperuntukkan bagi orang miskin.

Baca juga : Ekonomi Global Melemah, Rupiah Melesat

“Itu adalah tantangan kebijakan Jokowi untuk menyiasati gelombang yang datang. Berkah dana sawit dan batu bara tentu tidak selamanya, dalam 1-2 tahun akan habis, akan meninggalkan bom waktu bagi presiden berikutnya,” kata Didik.

Menurut Didik, titik kritis ekonomi Indonesia saat ini terletak pada defisit neraca perdagangan, meski dalam 1-2 tahun terakhir ini positif. Impor lebih besar dari ekspor. Seharusnya kondisi ini bisa diatasi dengan modal masuk dari luar negeri. “Jika neraca tetap seperti itu, maka rupiah selalu tertekan dan sulit menjadi kuat,” pungkasnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.