Dark/Light Mode

Nggak Terdeteksi, Mirip OTG

Radikalisme Dan Terorisme Bisa Menjangkiti Siapa Saja

Rabu, 3 Agustus 2022 06:02 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar. (Foto : Ist)
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar. (Foto : Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Paham radikal sama seperti virus. Dia tak tampak, tapi bisa menjangkiti siapa saja. Karena itu, Pemerintah terus menggalang kekuatan, memperkuat kewaspadaan dan pencegahan penyebaran racun radikalisme dan terorisme.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar juga mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap penyebaran paham intoleransi, radikal dan terorisme.

“Saat ini, penyebarluasannya sudah seperti Covid-19,” ujar Boy, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) bersama Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKDT), di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, kemarin.

Baca juga : BNPT-BKN Bersinergi Cegah PNS Terpapar Radikalisme Dan Terorisme

“Kita sudah bagus menghadapi Covid-19, sudah punya vaksin. Tetapi pandemi intoleransi, radikalisme, terorisme ini pada kesempatan ini BNPT terus mencegah bersama dengan elemen bangsa,” imbuh mantan Kapolda Papua itu.

Diingatkan Boy, upaya pencegahan penyebaran radikalisme dan terorisme harus melibatkan masyarakat. Sebab, radikalisme dan terorisme bisa menjangkiti siapa pun tanpa terdeteksi. Sama seperti Orang Tanpa Gejala (OTG), yang terinfeksi virus Corona.

“Mungkin yang OTG itu ada di lingkungan kita, ada di kanan kiri kita, ada di rumah kita ada di tetangga kita, ada di komunitas kita, ada satu almamater dengan kita,” jelasnya.

Baca juga : Bikin Program KTN, BNPT Berdayakan 250 Napiter

Jenderal Polisi bintang tiga ini kembali menegaskan, terorisme bukan ajaran agama. “Itu amalan dari orang-orang yang bersekutu dengan setan tentunya. Yang anti-terhadap kemanusiaan. Kita harus mengutuk keras peristiwa-peristiwa seperti itu,” imbuhnya.

Menurutnya, agama merupakan ajaran mulia, yang tidak pernah sekalipun mengajarkan tentang kekerasan. Agama adalah rahmat, cinta kasih dan kedamaian.

“Realitanya, ada anak bangsa akhirnya bersekutu dengan ideologi kekerasan. Yang lebih berbahaya lagi, jika menggunakan narasi dan dalil agama. Ini pembajakan terhadap nilai-nilai agama, tidak dibenarkan,” tegas mantan Kadiv Humas Polri ini.

Baca juga : BNPT TV Tangkal Informasi Radikalisme Dan Terorisme

Dalam kegiatan tersebut, Boy bersama Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo, FKDM dan FKDR mendeklarasikan kesiap-siagapan nasional terhadap ancaman terorisme.

Diharapkan, hal itu semakin memperkokoh kewaspadaan nasional dan daya cegah kita terhadap intoleransi, radikalisme dan terorisme. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.