Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
- Dipolisikan Nurul Ghufron, Ketua Dewas: Kami Sama Sekali Nggak Takut!
- KPK Lelang 2 Mobil Jeep Cherokee Milik Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi
- Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Getaran Terasa Hingga Mamberamo Raya
- TPPU SYL, KPK Sita Mobil Mercy Sprinter Dan New Jimny
Gobel Puji Kota Hokota, 60 Tahun Lalu Miskin, Tapi Kini Jadi Pemasok Utama Sayuran Di Jepang
Rabu, 3 Agustus 2022 16:03 WIB
Sebelumnya
Gobel mengatakan, kunjungan ke Hokota memiliki makna strategis. Dia sengaja fokus pada masalah pertanian, karena perkembangan geopolitik internasional dan masalah climate change.
“Akibat masalah geopolitik, yang terakhir adalah konflik Rusia-Ukraina, dunia menghadapi masalah ketersediaan pangan. Bahkan, bisa mengarah pada krisis pangan,” beber Gobel.
Hal itu memperparah keadaan dunia, yang sebelumnya sudah didera pandemi Covid-19. Sedangkan climate change, berakibat pada gagal panen. Karena iklim yang berubah-ubah, dapat mengakibatkan bencana banjir yang mengganggu produksi pertanian.
Baca juga : 11 Tahun Raih Peringkat 1, TP Link Komit Hadirkan Produk Unggulan Di 170 Negara
“Jadi, kita dan dunia akan menghadapi masalah pangan. Kita tidak boleh diam. Apalagi, Indonesia memiliki penduduk yang besar. Kita harus berdaulat di bidang pangan, tak boleh tergantung pada negara lain. Selain itu, dengan lahan yang luas, kita juga bisa menyediakan pangan untuk dunia. Jadi, ini sangat strategis,” beber Gobel.
Dalam kesempatan tersebut, Gobel mengatakan, tahun depan adalah 65 tahun hubungan diplomasi Indonesia-Jepang.
“Harus ada kado yang bermakna. Tadi, Pak Dubes menyampaikan, kado itu bisa berupa lahan 10 hektar di Hokota untuk dikelola petani Indonesia. Lalu, Pak Sudin menyampaikan, Indonesia bisa memberikan 100 hektar lahan di Tanah Air untuk dikelola Jepang,” tutur Gobel.
Baca juga : Donald Trump Dan Melania Hadiri Pemakaman Ivana Trump Di New York
Menurutnya, kerja sama tenaga magang di Hokota bisa diperluas asal daerah dan jumlahnya.
“Ini penting agar petani Indonesia bisa mempraktikkan bertani yang unggul,” katanya.
Untuk memperkuat kerja sama, Gobel menilai, perlu ada proyek percontohan seluas 10 hektar di Indonesia. "Ini penting untuk dikonkretkan," ucapnya.
Baca juga : Selangkah Lagi, Bek Ajax Ini Masuk Barisan Eik Ten Hag
Selain itu, pemerintah juga mempertimbangkan peserta magang di sektor pertanian, yang sudah kembali ke Indonesia. Serta bisa mendapat fasilitas kredit dari pemerintah, agar mereka bisa langsung mempraktikkan ilmunya.
"Ini harus menjadi perhatian khusus dari Menteri Pertanian," tandasnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya