Dark/Light Mode

Melihat Safari Puan, Imin Tidak Cemas

Jumat, 2 September 2022 07:30 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) usai melakukan Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Senin (8/8/2022). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj).
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) usai melakukan Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Senin (8/8/2022). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj).

 Sebelumnya 
“Sehingga komunikasi berjalan lancar dan semakin mempermudah mengatasi persoalan kebangsaan dan kerakyatan yang kian berat saat ini,” tambah dia.

Apakah PKB akan membuka pintu PDIP untuk berkoalisi bareng bersama Gerindra? Dijawab Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda, sulit. Dia menegaskan, konfigurasi capres-cawapres akan sulit tercapai apabila PDIP berga­bung dengan koalisi Gerindra dan PKB.

“Saya belum tahu persis. Tapi kemungkinan konfigurasinya agak rumit, ya, konfigurasinya,” kata Huda di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, kemarin.

Baca juga : Gelar RUPS Luar Biasa, BNI Rombak Direksi

Penyebabnya karena suara PDIP melebihi Gerindra. Di mana PDIP bisa maju sendiri tanpa berkoalisi. “Gerindra kan suaranya di bawah PDIP. Masih butuh diskusi panjang menurut saya, saat yang sama kan Gerindra Pak Prabowo pengin jadi capres. Kalau yang logis kan mengajak partai menengah,” ungkap Kang Huda, sapaan akrab Saiful Huda.

Ketua Komisi X itu menegaskan, koalisi Gerindra dan PKB sudah paling cocok. Terlebih keduanya sepakat Pilpres 2024 seyogyanya diikuti lebih dari dua pasangan capres.

“Rumit dong (kalau PDIP gabung]. Fatsun politiknya agak susah. Karena itu kenapa pula semangat kami dengan Gerindra membangun koalisi itu karena bayangannya ini bagian dari komitmen kita paling nggak 3 pasangan dalam Pemilu nanti,” imbuh dia.

Baca juga : Selamat Dari Terkaman Buaya, Pria Florida Ucap Syukur

Syaiful berharap partai besar yakni PDIP, Gerindra, dan Golkar masing-masing membentuk poros sendiri di Pilpres. Sehingga tak terjadi polarisasi. “Kalau dua pasangan, potensi untuk terjadi polarisasi itu pasti akan kuat. Nah, dengan partai papan atas bikin blok sendiri saya kira akan lebih bagus, ya,” cetus Huda.

Kendati demikian, Huda menyerahkan kans bergabungnya PDIP dengan PKB-Gerindra pada Prabowo dan Imin. Toh, Imin sudah melakukan komunikasi informal dengan Puan dan tak sepenuhnya menutup kans koalisi dengan Banteng.

“Pak Prabowo dan Gus Muhaimin tentu beliau punya hitungan bagaimana supaya mekanisme dan skema tiga pasangan ini bisa didorong,” jelas dia.

Baca juga : Tamtama Saja Yang Copot Bintang Sambo, Tidak Perlu Presiden

Dikomentari nyinyir oleh PKB, PDIP angkat suara. Politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno meminta PKB jangan khawatir. Pertemuan Puan-Prabowo tidak melulu membicarakan Pilpres. “Dalam jangka pendek memang Pilpres. Tapi karena visi ke depan, maka yang dibahas bukan hanya target-target jangka pendek, melainkan keberlanjutan dan kesejahteraan negara bangsa,” cetus Hendrawan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.