Dark/Light Mode

Setelah Kursi Ketum Diambil

Suharso Rawan Di-reshuffle

Senin, 12 September 2022 06:40 WIB
Suharso Monoarfa. (Foto: Istimewa).
Suharso Monoarfa. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio memprediksi, manuver kubu Mardiono tidak akan berhenti hanya dengan merebut kursi Ketua Umum PPP. Manuvernya akan terus berlanjut, sampai ke menyasar posisi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, yang saat ini dijabat Suharso.

Baca juga : Cegah Krisis Pangan, Ini Saran Moeldoko

Menurut dia, Suharso mendapat kursi menteri karena posisinya sebagai ketum PPP. Kini, setelah tak lagi jadi ketum, otomatis daya tawarnya pun hilang. "Sangat mungkin Pak Suharso kena reshuffle. Apalagi bila memang penggantian ketua umum itu sudah direstui Istana," kata Hendri, tadi malam.

Baca juga : Sekar Perhutani Gelar Aksi Damai Selamatkan Hutan

Hal senada disampaikan pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin. Dia menduga, ada restu Istana dalam proses pengambilalihan kursi ketum PPP. Hal itu tampak dari begitu cepatnya pengesahan Mardiono sebagai Plt Ketua Umum oleh Kemenkumham. Menurut dia, tanpa restu Istana, sulit manuver ini akan berhasil.

Baca juga : Kenneth Geram Banjir Di Jakarta, Relawan Anies Bilang Begini

Sementara itu, Suharso masih menganggap dirinya sebagai Ketua Umum PPP yang sah. Dia melawan dengan akan mengajukan gugatan atas terpilihnya Mardiono menjadi Plt dan Mukernas PPP di Banten. Ia menilai, undangan Mukernas itu tidak sah, karena tak ditandatangani dirinya dan Arwani Thomafi sebagai Ketum dan Sekjen PPP. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.