Dark/Light Mode

Sebelum Wafat Di Malaysia

Azyumardi Nulis, "Asia Bisa Jadi Pusat Peradaban Dunia"

Senin, 19 September 2022 06:50 WIB
Ketua Dewan Pers, Prof Azyumardi Azra.
Ketua Dewan Pers, Prof Azyumardi Azra.

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia berduka. Kemarin, Ketua Dewan Pers yang juga Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Prof Azyumardi Azra, wafat di Malaysia. Sebelum wafat, cendekiawan Muslim ini “mewariskan” tulisan yang sangat bermakna, berjudul "Asia Bisa Jadi Pusat Peradaban Dunia". Tulisan ini merupakan bahan presentasi Azra pada Konferensi Internasional Kosmopolitan Islam di Selangor, Malaysia, Sabtu (17/9).

Azra terbang ke Malaysia Jumat (16/9). Saat pesawat lepas landas di Bandara Soekarno-Hatta, mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah ini tampak sehat-sehat saja. Namun, menjelang pesawat mendarat di Malaysia, Azra mengalami sesak napas. Setelah mendarat, Azra langsung dilarikan ke Rumah Sakit Selangor, dan mendapat penanganan intensif di Coronary Care Unit (CCU), ruangan yang biasa digunakan untuk merawat pasien Covid-19.

Baca juga : Selamat Jalan Prof Azyumardi: Guru Bangsa Dari Ciputat

Para dokter berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan Azra. Namun, takdir berkata lain. Kemarin, Azra dinyatakan meninggal dunia. Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono mengungkapkan, Azra meninggal karena serangan jantung. "Jadi tertulis dalam surat tersebut penyebabnya acute inferior myocardial infarction," katanya.

Jenazah Azra diperiksakan akan sampai ke Tanah Air hari ini. Dari Bandara Soekarno-Hatta, jenazah akan dibawa terlebih dahulu ke UIN Syarif Hidayatullah di Ciputat, Tangerang Selatan. Siangnya, jenazah akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

Baca juga : Resepsi Diplomatik Di Thailand Dimeriahkan Kuliner Nusantara Hingga Peragaan Busana

Azra memang belum sempat memaparkan materi yang ditulisnya itu, di Konferensi Internasional Kosmopolitan Islam. Namun, tulisan Azra itu sudah menyebar ke publik. Judulnya: "Nusantara Untuk Kebangkitan Peradaban: Memperkuat Optimisme Dan Peran Umat Muslim Asia Tenggara".

Dalam tulisan itu, Azra berpandangan bahwa Asia, termasuk ASEAN yang memiliki penduduk Muslim terbesar, berpotensi kembali menjadi pusat peradaban dunia. Hal itu dikarenakan Amerika Serikat dan Eropa tengah berada dalam tren kemunduran.

Baca juga : "Masuklah Melalui Pintu Yang Berbeda-beda"

Secara demografis, terang dia, kaum Muslimin terus bertambah. Diperkirakan jumlahnya lebih dari 1,9 miliar jiwa. Jumlah penganut agama terbesar kedua setelah Kristianitas (Katolik dan Protestan digabung). Dengan jumlah itu, potensi yang dimiliki semakin tinggi pula. Tidak hanya untuk membangun peradaban Muslim, tetapi juga peradaban dunia secara keseluruhan.

Menurut Azra, telah cukup lama, pemerintahan berbagai Muslim di Asia Barat dan Asia Selatan memberikan perhatian khusus dan menaruh harapan pada kaum Muslim Asia Tenggara. Fenomena ini misalnya terlihat dari ‘Suara dari Asia’, persisnya Asia Tenggara. “Kian banyak harapan yang ditumpukan kepada negara-negara Asia Tenggara—khususnya Indonesia dan Malaysia, yang memiliki penduduk Muslim terbesar di dunia Muslim untuk memainkan peran lebih proaktif dalam membantu berbagai masalah di dunia,” tulis Azra.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.