Dark/Light Mode

Kasino Tempat Paling Aman Cuci Duit

Kamis, 22 September 2022 09:05 WIB
Pintu masuk depan kasino Resort World Sentosa. (Foto: Istimewa).
Pintu masuk depan kasino Resort World Sentosa. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Akun @Cb97uwu menambahkan, dana otsus cuma sedikit bahkan nyaris tidak dipakai untuk pembangunan SDM dan infrastruktur. Sebab, dana beasiswa untuk putra dan putri Papua yang afirmasi itu saja suka telat. “Nyampenya harus di protes-protes dulu,” katanya.

Akun @Meyradiyana mengungkap Gubernur Papua Lukas Enembe yang berstatus tersangka KPK memiliki keka­yaan Rp 33 miliar berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) untuk periode 2021. Namun belakangan terungkap, temuan setoran tunai di kasino judi sebesar Rp 560 miliar.

“Berarti tidak jujur sewaktu mengisi data di LHKPN KPK,” timpal @Lalo_Napitupulu.

Baca juga : Di Depan Luhut, Gerung Menciut

Sementara, @Wandikbobl membela Lukas Enembe. Dia bilang, yang dilaku­kan KPK adalah melakukan kriminalisasi terhadap pejabat orang asli Papua, tapi dengan cara menjadikan mereka sebagai koruptor.

Sementara, kuasa hukum Lukas Enembe, Aloysius Renwarin, mengakui kliennya bermain kasino di Singapura. Tapi, hanya untuk hiburan semata.

“Itu kan pergi main kasino, main-main seperti kita main game gitu,” ujar Aloysius dalam keterangannya, kemarin.

Baca juga : Masuk Timnas, Ciro Siap Bimbing Pemain Muda Gli Azzurri

Aloysius membantah transaksi setoran tunai kasino dengan nominal hingga Rp 560 miliar. Menurutnya, Lukas tidak membawa uang sebesar itu ketika ber­main di Singapura.

“Tidak sefantastis itu sampai sekian miliar, itu kan pribadi. Tidak ada uang yang dibawa dari mana-mana dan tidak bawa uang sebesar itu,” katanya.

Aloysius lantas mempertanyakan men­gapa KPK mengurusi sampai hal yang bersifat pribadi Lukas. Dia menegaskan, aliran dana temuan PPATK tidak bisa dibuktikan.

Baca juga : Beckham Terbaik, Rumakiek Jalani Debut

Apalagi, kata Aloysius, dalam undang-undang yang ada saat ini tidak mengatur pembuktian terbalik. “Apalagi ke luar negeri itu,” pungkasnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.