Dark/Light Mode

Disebut Jadi Biang Kerok Turkish Airlines Mendarat Darurat, Jhon Jaiz Ungkap Kejadian Sebenarnya...

Kamis, 13 Oktober 2022 19:04 WIB
Maskapai penerbangan Turkish Airlines mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, Selasa (11/10). (Foto: Antara)
Maskapai penerbangan Turkish Airlines mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, Selasa (11/10). (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Ini merupakan masalah besar buat saya, karena tidak bisa melaksanakan shalat. Dan saya meminta hitam di atas putih aturannya.

6. Kejadian itu terjadi sekitar subuh dan masih terjadi di negara orang. Saya pikir, kalau terjadi divert di negeri orang akan menjadi masalah.

Ketika akan mendekati Jakarta, saya kemudian meminta ke pramugari, soal aturan membawa anjing ke kabin yang saya minta. Kemudian pramugara menyuruh saya duduk.

Saya katakan, bahwa saya akan melaporkan masalah ini ke otoritas di Indonesia, karena saya meminta konfirmasi terkait surat untuk membawa anjing ke dalam kabin pesawat.

Aturannya, boleh bawa anjing, tapi di dalam kandang. Bukan untuk dilepaskan. Tapi ternyata, dia melepaskan anjing itu dengan sengaja di hadapan saya.

7. Kemudian purser (Cabin 1) dengan nama Mustafa datang menghampiri saya, dengan memancing saya. Dengan tenang  saya mengatakan, akan melaporkan kejadian ini kepada otoritas saya.

Baca juga : Promosi Kebudayaan Di TV Terbesar Tunisia

Dengan begitu  pesawat ini bisa di-banned ke Indonesikarena membawa anjing ke dalam kabin pesawat.

8. Setelah itu  saya minta konfirmasi. Kemudian pramugara mendorong saya, dan memukul saya.

Saya mantan anggota polisi yang tahu aturan, kalau sudah terjadi pemukulan  maka sudah terjadi tindak pidan. Maka yang salah, adalah yang memukul duluan. Saya membela diri dan membalasnya.

Kemudian, kami dilerai oleh cabin crew yang lain. Penumpang yang di sebelah kanan dan kiri saya dipindah, saya duduk di tengah.

Saya kemudian diam, dan saya meminta surat yang menyatakan dia bisa membawa anjing ke kabin.

9. Ternyata, sejak kejadian pertama, ada seorang perempuan yang duduk di 12A kena serangan jantung melihat kejadian tersebut.

Baca juga : Menlu Barat Bakal Cegah Rusia Sebar Propaganda

Cabin crew yang respect dengan saya sejak awal  menyatakan bahwa ada penumpang yang perlu pertolongan pertama. Kemudian saya menyarankan  agar menanyakan penumpang yang lain, apakah ada dokter yang bisa memberikan pertolongan.

10. Namun purser atas nama Mustafa tetap masih mengoceh dan ribut dengan saya. Dia mulai memukul saya, kemudian saya membalasnya.

Ketika saya memukul, ada penumpang lainnya yang ikut mengeroyok saya. Bahkan  ada penumpang bisnis membawa pisau roti menusuk kepala saya. Sehingga kepala saya robek. Dia bahkan mengancam akan membunuh saya.

11. Saya pasrah saja dan tidak melawan. Daya menutupi kedua mata saya. Kalau kedua mata saya luka, saya tidak akan bisa bekerja lagi.

Sebelumnya  saya sudah kasih arahan untuk lapor ke captain supaya dikasih keputusan untuk divert atau tidak. Panggil dokter untuk segera dilakukan pertolongan.

12. Ketika pesawat divert ternyata alasannya unruly passanger. Saya tidak tahu  karena saran saya di awal kapada cabin crew, ada penumpang kena serangan jantung.

Baca juga : Jokowi: Negara Lain Banyak Yang Krisis Pangan, Lahan Kosong Jangan Dibiarkan

Jadi, saya mohon untuk melakukan pengecekan ke Turkish Airlines, terkait alasan yang dilaporkan kenapa divert ke Kualanamu.

13. Ada banyak saksi terkait kejadian tersebut. Ada TNI Angkatan Laut di belakang saya, yang menjadi saksi kejadian tersebut.

Demikian laporan kronologis kejadian ini saya buat secara benar tanpa ada paksaan dari pihak mana pun. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.