Dark/Light Mode

Disebut Jadi Biang Kerok Turkish Airlines Mendarat Darurat, Jhon Jaiz Ungkap Kejadian Sebenarnya...

Kamis, 13 Oktober 2022 19:04 WIB
Maskapai penerbangan Turkish Airlines mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, Selasa (11/10). (Foto: Antara)
Maskapai penerbangan Turkish Airlines mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, Selasa (11/10). (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Muhammad Jhon Jaiz Boudewijn (48), yang namanya viral karena diberitakan menjadi biang kerok pesawat Turkish Airlines rute Istanbul-Cengkareng mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara pada Selasa (11/10), angkat bicara.

Dia diberitakan mabuk, hingga memicu kemarahan penumpang pesawat yang kemudian mengeroyoknya hingga luka-luka.

Jhon Jaiz yang sempat dirawat di rumah sakit, kini dikabarkan telah kembali ke Jakarta.

Berikut penjelasan Jhon Jaiz, dalam kronologis kejadian pesawat Turkish Airlines TK056 Istanbul-Cengkareng, yang dialihkan ke Kualanamu, dalam surat bermaterai 10000 bertanggal 12 Oktober 2022:

Dengan ini, saya menyatakan kronologis kejadian yang saya jelaskan melalui percakapan handphone antara saya dan Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II pada hari Rabu, tanggal 12 Oktober 2022 sekitar pukul 14.00 WIB:

1. Sebelum masuk ke pesawat, saya sudah menyampaikan kepada pramugari  agar menyampaikan kepada pilot bahwa saya juga sebagai pilot yang duduk sebagai penumpang.

Baca juga : Promosi Kebudayaan Di TV Terbesar Tunisia

2. Ketika masuk waktu sholat subuh selama penerbangan, saya minta izin kepada Cabin Crew, untuk melaksanakan shalat. Namun, lampu indikator safety belt masih menyala. Sehingga  tidak diizinkan untuk melaksanakan sholat.

Asumsi pribadi saya, hanya karena angin. Paling cuma sebentar. Tak lama  lampu indikator safety belt mati, saya shalat di lorong kecil galley tempat pramugari menyiapkan makanan.

Setelah shalat Subuh, saya meminta kopi ke cabin crew, saya kembali ke tempat duduk saya.

3. Ketika saya kembali ke tempat duduk, penumpang yang duduk di 13A Bule (Warga Negara Asing) menunduk. Badan dan kepala keluar dari bangku yang menghalangi lorong. Saya permisi. Kemudian, dia mengeluarkan sesuatu dari bawah yang ditutupi selimut. Saya tidak melihat apa isinya.

Ketika selimut dibuka, saya kaget. Ternyata ada anjing. Saya tidak bisa menghindar, sehingga anjing menjilat saya, dan saya tidak bisa melaksanakan shalat lagi.

Bagaimana cara saya membersihkan najis anjing yang menjilat saya  karena tidak ada tanah? 

Baca juga : Menlu Barat Bakal Cegah Rusia Sebar Propaganda

Dan si bule (WNA) tidak ada minta maaf kepada saya. Jadi  seolah-olah dia sengaja.

Kemudian saya teriak: "Eh, itu tidak boleh bawa anjing ke pesawat".

Karena suara saya keras, pramugari datang menghampiri.

4. Ketika saya hendak duduk, kaki penumpang yang duduk 13A mengganjal saya. Sehingga, kopi yang saya bawa tumpah dan mengenai penumpang di sampingnya.

Saya sudah minta maaf kapada penumpang tersebut. Tetapi, penumpang yang duduk 13B yang tidak kena tumpahan kopi  tidak terima.

Kemudian saya duduk di kursi, sambil nonton film Tom Cruise  The Last Samurai.

Baca juga : Jokowi: Negara Lain Banyak Yang Krisis Pangan, Lahan Kosong Jangan Dibiarkan

5. Ketika pramugari lewat, saya menanyakan kenapa kamu bisa membawa anjing ke dalam kabin pesawat. Saya juga sudah menjelaskan, bahwa saya juga seorang pilot dan tahu aturannya.

Kemudian pramugari juga menjelaskan, bahwa pesawat ini bisa membawa anjing ke dalam kabin pesawat.

Saya juga menjelaskan bahwa sebagian penumpang di dalam pesawat ini juga beragama muslim. Kalau anjingnya lepas berlari-lari, kemudian menjilat semua penumpang, maka mereka juga tidak bisa melaksanakan shalat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.