Dark/Light Mode

Di Kandang Banteng Puan Masih Nol Koma

Jumat, 14 Oktober 2022 07:00 WIB
Ketua DPR Puan Maharani. (Foto: Istimewa).
Ketua DPR Puan Maharani. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Dia menjelaskan, para pemimpin yang diusung PDIP dalam Pemilu seringkali tak mempunyai elektabilitas yang tinggi. Dia mencontohkan, saat pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada 2012. Saat itu, elektabilitas Jokowi lebih rendah dari gubernur petahana Fauzi Bowo.

Meski begitu, lanjutnya, PDIP bisa membuktikan dapat memenangkan pasangan Jokowi-Ahok. Hasto lalu mencontohkan lagi Pilgub Jawa Tengah pada 2013. Saat itu, elektabilitas Ganjar juga masih lebih rendah dari pesaingnya Bibit Waluyo.

Hasto menerangkan, kedua contoh tersebut menjadi bukti PDIP tak mengandalkan elektabilitas, melainkan kerja keras para kader agar menerima calon pemimpin usungan partai berlambang banteng bermoncong putih tersebut.

Baca juga : Tragedi Kanjuruhan, Persik Kasih Bantuan Dan Layanan Psikolog

“Karena kerja kolektif, maka kemudian kita mendorong daya terima melalui pergerakan mesin partai yang menyatu dengan rakyat itulah yang dilakukan PDIP,” jelas Hasto.

Lalu siapa capres yang akan diusung PDIP? Hasto menegaskan, urusan capres merupakan kewenangan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, semua kader PDIP telah memahami prinsip ini.

“Semua kader partai paham bahwa urusan capres dan cawapres itu kewenangan Ibu Mega. Ketika saya bertanya, Ibu Mega menjawab sabar, nanti kita tunggu tanggal mainnya,” kata Hasto, menirukan omongan Mega.

Baca juga : Liga 1 Berhenti, Pesut Etam Evaluasi Total Kelemahan

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin juga yakin, hasil survei ini tak akan mempengaruhi keputusan PDIP untuk mencapreskan Puan. Menurut dia, tiket capres tidak akan diserahkan ke orang lain bahkan ke Ganjar sekali pun.

Karena itu, menurut Ujang, PDIP pastinya akan mempersiapkan sejumlah strategi untuk mendongkrak elektabilitas Puan. Berbagai strategi itu sudah dijalankan seperti dengan blusukan, membagikan sembako, dan lain sebagainya.

Ujang menilai, Mega tentu punya pertimbangan sendiri untuk menentukan capres. Dalam beberapa pidato, Mega menyampaikan elektabilitas itu bukan yang utama. Karena itu, Puan sepertinya akan tetap didorong maju sebagai capres meski elektabilitasnya di bawah Ganjar.

Baca juga : Dinda Kirana, Rasakan Sakit Korban KDRT

“Selain itu, Megawati juga tidak mungkin ingin mengedepankan orang lain dari pada trah Soekarno sekaligus putrinya sendiri,” tukas Ujang. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.