Dark/Light Mode

Terinspirasi Pahlawan Jabar, Aher Siap Jadi Cawapres

Senin, 7 November 2022 13:56 WIB
Ketua Majelis Syura Persatuan Ummat Islam (PUI) yang juga politisi PKS Ahmad Heryawan. (Foto: Istimewa)
Ketua Majelis Syura Persatuan Ummat Islam (PUI) yang juga politisi PKS Ahmad Heryawan. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Majelis Syura Persatuan Ummat Islam (PUI) Ahmad Heryawan menyatakan kesiapannya untuk menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres).

"Saya sebagai kader partai PKS dan juga pengurus PUI tentu kalau dipandang memiliki kapasitas saya harus siap," kata Mantan Gubernur Jawa Barat ini saat ditemui di sekretariat DPP PUI di Jakarta, dikutip Senin (7/11).

Aher, sapaan akrabnya mengaku kesiapannya menjadi cawapres karena terinspirasi dengan sosok pahlawan nasional yakni KH. Ahmad Sanusi. Selain sebagai pendiri PUI yang menjadi ormas Islam kedua tertua setelah Muhammadiyah, sosok KH. Ahmad Sanusi adalah salah satu sosok pemersatu bangsa.

"Sosok Kiai Haji Ahmad Sanusi menjadi inspiratif bagi saya. Dia sebagai pendahulu, sebagai sesepuh, sebagai pendiri PUI yang menjadi inspiratif," kata Aher.

Baca juga : Toleransi Agama Dan Budaya Indonesia Dapat Dijadikan Contoh Peserta R20

Melihat sejarah maka akan ditemukan bagaimana peran KH. Sanusi dalam mempertahankan kemerdekaan RI serta menyatukan ragam pemikiran tokoh di era kemerdekaan. KH. Ahmad Sanusi juga menjadi salah satu sosok pemersatu di BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

"Saya ingin menghadirkan kebaikan melalui kepemimpinan. Melanjutkan peran KH Ahmad Sanusi," papar Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini.

Aher kembali menegaskan bahwa setiap orang yang didorong untuk maju oleh partainya harus siap. Tentu Partai sudah menilai kemampuan orang yang didorongnya dalam hal ini PKS mendorong diirinya sebagai cawapres.

"Ketika didorong kita harus selalu siap. Misalnya anda maju maka harus siap kalau tidak siap berarti anda gagal memimpin," ucapnya. 

Baca juga : Abaikan Aspirasi Akar Rumput, PPP Bisa Jadi Partai Gurem Lho

Dia meyakini bahwa niat baik dengan menghadirkan kebaikan bagi masyarakat Indonesia hanya bisa dijalankan secara masif melalui kepemerintahan atau melalui negara.

Sebab itu, saat ada kesempatan ikut memimpin pemerintahan yang dilakukan oleh partai setiap individu yang memiliki kapasitas sudah seharusnya siap.

"Jika kita memimpin secara luas maka dampaknya akan menghadirkan kebaikan yang masif bagi masyarakat banyak," terangnya.

Ia menceritakan pengalamannya sebelum menjadi Gubernur Jawa Barat. Saat itu dirinya menjadi ketua Yayasan. Yayasan tersebut butuh dana yang besar untuk menyelenggarakan pendidikan namun saat itu sulit dicapai karena posisinya hanya sebagai ketua Yayasan.

Baca juga : Anies: Simpan Tenaga, Pilpresnya Masih Lama

"Tetapi ketika saya menjadi gubernur dengan pola dan metode anggaran yang sudah disepakati serta postur anggaran yang berpihak pada rakyat akhirnya saya bisa membangun ruang kelas baru tidak hanya untuk yayasan tapi banyak yang saya bangun itu sampai 6.000 kelas di Jawa Barat dan memperbaiki 100 Puskesmas setiap tahun," tuturnya.

Begitu juga di bidang pertanian jika biasanya Dinas Pertanian hanya bisa membeli 100 traktor pertahun. Lalu Ketika dirinya menjadi gubernur ia bisa ikut membantu pengadaan traktor.

"Anggaran terkelola dengan baik supaya lebih fokus untuk pertanian hingga ada pembelian traktor mencapai 2.000 unit dalam setahun," ucapnya.

Aher juga mengungkapkan, kelak jika dirinya menjadi Wakil Presiden, akan menggaungkan narasi kebersamaan. Menghapus isu identitas yang bermuara pada perpecahan bangsa. "Kita juga harus membangun narasi kebersamaan seperti yang dilakukan Kiai Haji Ahmad Sanusi," tegasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.