Dark/Light Mode

Bahlil Tepuk Tangan Paling Kencang

Presiden Tambah 2 Tahun Dinyalakan La Nyalla

Rabu, 23 November 2022 06:25 WIB
Ketua DPD La Nyalla Mattalitti dalam acara Munas HIPMI di Solo, Senin (21/11). (Foto: Istimewa)
Ketua DPD La Nyalla Mattalitti dalam acara Munas HIPMI di Solo, Senin (21/11). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah redup, isu penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, hidup lagi. Kali ini, yang menyalakan Ketua DPD La Nyalla Mattalitti. Dia pun mengusulkan Presiden Jokowi mengeluarkan dekrit.

La Nyalla membahas soal penundaan pemilu dan pepanjangan jabatan presiden ini, saat menjadi pembicara di Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII, di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Senin (21/11).

Pada acara itu, La Nyalla sepanggung dengan Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Hadir juga Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Mantan Ketua Umum HIPMI ini jadi peserta.

Baca juga : Jika Tak Ada Isu Perpanjangan Jabatan Presiden, Amandemen Kelima Nyaris Terjadi

La Nyalla bicara setelah Bambang dan Puan. Dalam paparan awalnya, dia bicara soal ekonomi, mulai dari investasi sampai oligarki. Dia juga membahas soal Pasal 33 UUD 1945.

Usai bicara ekonomi, La Nyalla pun bicara soal capres. La Nyalla mengaku sudah bisiki Puan  saat ini sudah saatnya mengembalikan UUD 1945 ke naskah aslinya. "Kemudian kita addendum," ujar La Nyalla.

La Nyalla mengatakan, Puan sempat menanyakan dasarnya? Menurut dia, salah satunya adalah perubahan pasal 33 UUD 1945 yang diubah menjadi 5 ayat yang membuat kita semakin terpuruk. 

Baca juga : Blusukan Ke Pasar, Presiden Jokowi Makin Ngerti Perasaan Rakyat

“Sudah waktunya kita perbaiki bumi air ini, kita kuasai sendiri. Saya yakin Mbak Puan bisa jadi presiden nanti," tambah La Nyalla, disambut tepuk tangan dan tawa hadirin. 

Kemudian, dia menyinggung pemilu yang menggunakan sistem pencoblosan. Dia menuding proses pemilu yang dilakukan dengan cara pencoblosan adalah rekayasa dan hasilnya sudah ada yang menentukan.

"Daripada buang-buang duit untuk pemilu lebih baik ditunda saja, saya bilang gitu," jelas La Nyalla. Mendengar itu, Bahlil yang hadir dalam acara itu, tertawa sambil bertepuk tangan paling kencang.

Baca juga : G20 EMPOWER Berhasil Ajukan Poin Kesetaraan Perempuan Dalam Leaders Declaration

Sebut La Nyalla, kepemimpinan Jokowi di periode kedua ini tidak afdhal karena terpotong oleh penanggulangan pandemi Covid-19.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.