Dark/Light Mode

Bersyukur, UMP Naik Di Saat Krisis Global

Rabu, 30 November 2022 09:05 WIB
Ilustrasi UMP 2023. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi UMP 2023. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Akun @nuer_f_sasmito baru sadar UMP di Jawa Tengah (Jateng) dan Yogyakarta merupakan UMP terendah di Indonesia. Sehingga, banyak pabrik pindah ke Jateng karena upahnya mu­rah. “Ujungnya keuntungan perusahaan besar,” katanya.

“Ayo pabrik dan perusahaan semua pada pindah ke Jawa Tengah saja, karena lumayan ngirit ongkos biaya,” ajak @Halim_Fredy.

Akun @Akhmad_zaenul menimpali. Dia bilang, karena UMP murah dan lapan­gan kerja sedikit, banyak masyarakat Jawa Tengah yang merantau ke Jakarta.

Baca juga : Gandeng BRIN, Angkasa Pura II Perkuat Korporasi Hadapi Krisis Global

“Makin tinggi UMP akan semakin banyak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan makin sedikit pula yang kerja. Sehingga yang benar-benar qualified yang akan bekerja,” ujar @The_Reds.

Akun @Angga_im bertanya tentang parameter yang menentukan besaran UMP di setiap daerah. Kata dia, trans­paransi faktor-faktor dalam menentukan besaran UMP penting dilakukan. “Agar masyarakat bisa tahu apa saja faktornya,” kata dia.

Akun @Dimzlolo menjawab, sebelum menentukan UMP, Pemerintah meng­umpulkan komunitas buruh dan pengu­saha untuk menentukan segala kebutuhan dasar dalam satu bulan. Mulai dari sewa kos, sabun, sampo, bensin, sembako dan sebagainya.

Baca juga : BPIP Berharap, KTT G20 Beri Solusi Bagi Krisis Global

“Selanjutnya, dibandingkan dengan tahun lalu ditambah kenaikan berapa persen. Jadilah kenaikan UMP,” jelas­nya.

Sementara, @Bayongaki_Porsea_yud­ha tidak setuju dengan naiknya UMP. Saat ini, para pengusaha dalam kondisi stres karena krisis global, ditambah dengan naiknya gaji karyawan.

“Penyakit negara berkembang adalah setiap tahun harus ada kenaikan UMR,” ujar @JG.

Baca juga : Perpustakaan, Tempat Tepat Sebagai Sahabat Informasi Anak

Padahal, sambung @JG, seluruh rakyat berharap harga barang-barang turun. Sayangnya, setiap tahun harga barang-barang justru naik. “Faktornya, karena biaya produksi naik. Jadi efeknya seperti bola salju,” kritiknya.

Akun @Halim_Udayasudhatta men­gatakan, kenaikan upah akan selalu mendorong kenaikan inflasi. Padahal, kenaikan upah hanya dinikmati oleh bu­ruh, tapi kenaikan inflasi menyengsarakan seluruh rakyat.

“Semakin buruh minta naik UMP, semakin naik harga kebutuhan terutama sembako,” ucap @Wulandari. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.