Dark/Light Mode

Terima Silaturahmi KPU

Muhammadiyah Tegaskan, Pemilu 14 Februari 2024 Harga Mati

Selasa, 3 Januari 2023 20:58 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir didampingi jajaran bersama Ketua KPU Hasyim Asyari (berbatik biru) bersama jajaran, menggelar konferensi pers usai melakukan pertemuan, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/1). (Foto: Dok. Muhammadiyah)
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir didampingi jajaran bersama Ketua KPU Hasyim Asyari (berbatik biru) bersama jajaran, menggelar konferensi pers usai melakukan pertemuan, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/1). (Foto: Dok. Muhammadiyah)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Haedar Nashir bersama jajaran menerima silaturahmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/1). Usai pertemuan yang digelar tertutup, Haedar dalam jumpa pers bersama Ketua KPU Hasyim Asy’ari menyampaikan, ada empat poin yang menjadi pesan kebangsaan Muhammadiyah terhadap KPU.

“Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan kepada Pimpinan KPU bahwa tugas melayani, menyelenggarakan pemilu, itu tugas yang mulia sambil juga berat tanggung jawabnya. Nah, oleh karena itu, pastikan sejumlah hal,” ucap Haedar.

Hal pertama yang perlu jadi perhatian, kata Haedar, adalah komitmen penyelenggaraan pemilu sesuai jadwal yang ditentukan konstitusi. Tidak perlu lagi ada wacana-wacana lain yang tidak sesuai konstitusi dan aturan perundang-undangan.

Baca juga : Mendag Zulhas: Muhammadiyah-NU Satu, Indonesia Maju

“Sesuai dengan komitmen, kesepakatan, dan keputusan Pemerintah, DPR, dan penyelenggara pemilu bahwa Pemilu 2024 dilaksanakan 14 Februari 2024, tanpa perubahan apa pun. Istilah Sekum PP Muhammadiyah (Prof Abdul Mu’ti) adalah Pemilu harga mati,” tegas Haedar.

Kedua, Muhammadiyah menyampaikan pesan dan harapan, agar selain pemilu luber jurdil dan pasti 5 tahun, juga ada suasana nyaman, aman, gembira, dan berkualitas (proses hingga hasilnya). “Gembira itu agar kita ketika masuk ke bilik suara, termasuk sebelumnya juga, tidak saling bersitegang, berhadap-hadapan tetapi nikmati sebagai sebuah kontestasi yang mengeluarga. Nah, itu kita ciptakan bersama,” saran Haedar.

Ketiga, sesuai amanat Muktamar Muhammadiyah, pihaknya berharap tidak lagi ada pembelahan politik di tubuh bangsa ini. “KPU, Muhammadiyah, parpol, Pemerintah, dan berbagai komponen bangsa, termasuk juga teman-teman dari media, mari kita ciptakan sejak dari sekarang bahwa pembelahan politik itu sudah harus menjadi masa lampau karena harganya terlalu mahal,” serunya.

Baca juga : Syarief Hasan Harap Muhammadiyah Terus Jadi Harapan Umat

Keempat, Muhammadiyah berharap ada kesadaran kolektif, kesadaran politik bersama bahwa pemilu adalah ajang untuk membangun persatuan bangsa, membangun kemajuan dan pemilu harus menjadi titik bahwa berdemokrasi itu bukan hanya memperebutkan kursi. Tetapi ada hikmah kebijaksanaan.

“Siapa pun nanti yang menang dan menduduki posisi di pemerintahan dan legislatif, itu amanat terbesar dan terberat. Bukan sesuatu yang harus dirayakan dengan pesta pora, tetapi sebagai tanggung jawab yang luhur tapi berat,” ucap Haedar, mengingatkan.

Untuk yang tidak memperoleh kesempatan atau kekuasaan posisi kursi, Haedar memberi wejangan agar dengan lega hati tetap berkhidmat untuk bangsa dan negara. “Nah, jika itu terlaksana, tentu jadi hal yang kondusif,” ujarnya.

Baca juga : Anwar Ibrahim Dan Muhyiddin Klaim Menang Pemilu Malaysia

Tak lupa, Haedar berharap kejadian memilukan yang mencoreng gelaran pemilu tidak terulang lagi. “Kami juga berharap, pengalaman yang lalu, 894 petugas KPPU yang meninggal tidak perlu terulang lagi. Maka, seluruh pihak perlu saling membantu dan tentu Muhammadiyah juga akan ikut membantu agar pelaksanaan pemilu ini dapat berjalan dengan baik,” ucapnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.