Dark/Light Mode

Shell & Total Turunkan Harga BBM

Jonan: Premium-Solar Tak Perlu Disesuaikan

Kamis, 27 Desember 2018 11:09 WIB
Menteri ESDM, Igansius Jonan. (Foto: Twitter @ Kementrian ESDM)
Menteri ESDM, Igansius Jonan. (Foto: Twitter @ Kementrian ESDM)

 Sebelumnya 
Warganet dengan akun @hendikos­wara12 mendesak. “Sudah turun lagi yang lain kapan yaaaa woiiii #bbm #hargabbm,” kicaunya senada dengan @ukasryp. “Iya nih nunggu Pertamax, Pertalite turun kan harga minyak dunia juga sedang turun.”

Sedangkan akun @turkknight48 lebih mantap usulannya. “Wah, Bagus nih! Ayo @pertamina Turunin harga Bensin kalian. Kalau bisa GRATISIN aja tuh! Kan kalian BUMN, Jadinya kudu nggra­tiskan produk kalian dong!”

Baca juga : Konvoi Persija, Lalu Lintas Dialihkan

Sementara tweeps @Kholid12804609 ­jengkel. “Pemerintah itu curang, katanya Harga BBM disesuaikan dengan harga Minyak Dunia. Ketika harga minyak naik, buru-buru naikin harga BBM, ke­tika harga minyak dunia turun. Gak per­nah harga BBM diturunkan. Cu­rang!!!” Netizen yang lain membela Pertamina. “Harga Shell masih lebih tinggi dari Pertamina bang, biarpun mereka sudah turun,” cuit @sitorus07.

Di link berita terkait, pembaca berakun @Absha curiga. “Pertamina ga turun buat Pertamax cs. Rakyat trus-trus beli harga mahal untuk bayar utang ya,” tudingnya disamber @SuyanaCipari. “Kalau naik buru buru. kalau turun sabar.” Netizen @HusinRasyid mengamini. “Naiknya gampang alasan harga minyak global, turunnya kena amnesia.” “Shell dan Total udah nurunin harga BBM nonsubsidi. Pertamina belum, mungkin masih muter otak,” cuit @omenromances.

Baca juga : Menteri Pertanian, Amran Sulaiman: Pelibatan TNI Di Sektor Pertanian Perlu Dilanjutkan

Warganet dengan akun @Iwan menilai wajar saja Pertamina sebagai perusahaan cari untung. Apalagi ini BBM non sub­sidi. “Sayang lagi untung besar apa­lagi sekaran liburan Natal dan tahun baru, nanti aja tahun depan turunnya.”

Seperti diketahui, harga minyak dunia terus tergelincir. Dari nilai terting­ginya 86 dolar per barel pada Oktober 2018, kemarin minyak Brent cuma dihargai 63 dolar. Menteri ESDM, Ignasius Jonan menilai, penurunan harga minyak mentah dunia menciptakan stabilitas harga BBM pre­mium dan solar bersubsidi. “ICP dapat mencapai di bawah 45 dolar per barel. Harga eceran premium dan solar tidak perlu disesuaikan,” ungkap Jonan kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Apa Bisa SBY Dongkrak Prabowo Dalam 1 Bulan

Selain itu, lanjut Jonan, penurunan harga minyak tersebut juga bisa mene­kan subsidi solar yang sempat dikerek menjadi Rp 2.000 per liter. “Subsidi solar bisa dikembalikan antara Rp 500 sampai Rp 1.000 per liter,” imbuhnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.