Dark/Light Mode

Sebut Perlakukan Lukas Enembe Dengan Baik

Ketua KPK: Di Manado Kita Kasih Makan, Makannya Lahap

Rabu, 11 Januari 2023 21:44 WIB
Gubernur Papua Lukas Enembe. (Foto: Oktavian Surya Dewangga/Rakyat Merdeka)
Gubernur Papua Lukas Enembe. (Foto: Oktavian Surya Dewangga/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyatakan, tim penyidik memperhatikan Hak Asasi Manusia (HAM) saat menangkap Gubernur Papua Lukas Enembe.

"Jadi itu, Pak Lukas Enembe bisa sampai ke Jakarta, kondisinya seperti ini," ujar Firli, dalam konferensi pers, di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Rabu (11/1).

Dalam perjalanan dari Jayapura, Papua, beberapa putra daerah Papua mendampingi Lukas.

"Sampai di Manado (ketika transit) pun kita kasih makan. Lahap makannya," ungkap eks Kabaharkam Polri ini.

Baca juga : Resmi Jadi Tahanan KPK, Lukas Enembe Langsung Dibantarkan

Saat transit ini, Lukas juga diukur tensi darahnya. Gasilnya, kata Firli, tensi darah Lukas memang naik.

"Saya sertakan dokter dari Manado, satu dokter, satu perawat, lengkap dengan alat-alat kesehatan. Saya tidak tahu persis apakah itu bantuan pernapasan atau bukan, tapi itu mereka bawa," bebernya.

"Artinya apa, KPK sungguh-sungguh memperhatikan keselamatan jiwa seorang yang ada di tanggung jawab KPK," sambung Firli.

Pada kesempatan yang sama, Kepala RSPAD Gatot Soebroto Albertus Budi Sulistya mengungkapkan, kondisi Lukas Enembe stabil. Keadaannya lebih baik dari hari sebelumnya atau saat dia ditangkap pada Selasa (11/1).

Baca juga : Partai Garuda: KPK Urus Saja Korupsinya, Urusan Pendukungnya Serahkan Ke Polisi

"Kesehatan beliau lebih baik dibandingkan dengan tadi malam dan dalam kondisi yang stabil," ujar Albertus kepada wartawan.

Albertus menyebut pengecekan kesehatan terhadap Lukas Enembe dimulai sejak Selasa malam sekitar pukul 21.28 WIB. Selanjutnya, pemantauan kesehatan tersangka dugaan suap dan gratifikasi itu terus dilakukan.

"Tim dokter memeriksa Tuan LE (Lukas Enembe) dan mendapatkan adanya kondisi kesehatan yang perlu penanganan dan juga tindak lanjut untuk Tuan LE," ungkap dia.

Sementara soal penyakit yang diderita Lukas Enembe, Albertus tak mau memaparkannya. Dia menjaga kerahasiaan data pasien.

Baca juga : Tanggapi Penangkapan Lukas Enembe, Jokowi: Semua Sama Di Mata Hukum!

"Itu tidak bisa kita buka di forum. Yang jelas ada dokter dokter penyakit dalam konsultan ginjal, hipertensi, dokter jantung, dan juga dokter syaraf," elak Albertus.

Lukas menjadi tersangka karena diduga menerima suap Rp 1 miliar dari Direktur PT Tabi Bangun Papua (TBP) Rijatono Lakka terkait proyek infrastruktur di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua. Rijatono juga sudah ditahan KPK.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.