Dark/Light Mode

Warning BMKG

Tahun Ini, Tahun Kekeringan

Sabtu, 28 Januari 2023 08:00 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. (Foto: Antara).
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada kabar kurang enak dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Lembaga peramal cuaca itu memberikan warning musim kemarau tahun ini akan lebih kering jika dibandingkan dengan periode tiga tahun terakhir. Masyarakat diminta waspada. Warganet pun ikutan cemas.

Hal tersebut dijabarkan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers “Pantauan Kondisi Cuaca dan La Nina”, kemarin.

Menurut Dwikorita, kondisi kemarau yang lebih kering dibandingkan 3 tahun terakhir ini mengakibatkan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akan semakin mudah terjadi. Untuk itu, pencegahan harus dilakukan sejak dini sebagai bentuk antisipasi.

Baca juga : Pemerintah Siapkan Jurus Jitu Hadapi Kekeringan

“Kewaspadaan harus ditingkatkan, terutama daerah-daerah yang selama ini masuk dalam kategori rawan Karhutla seperti di Sumatera dan Kalimantan,” ujarnya.

Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Dodo Gunawan mengatakan, pada bulan Maret-April-Mei 2023 ini beberapa wilayah di pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara akan mengalami periode transisi atau peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau.

“Kewaspadaan yang lebih tinggi perlu dilakukan untuk mengantisipasi musim kemarau yang diprediksikan lebih kering atau dengan jumlah curah hujan yang lebih rendah dibandingkan pada 3 tahun belakangan karena kondisi La Nina yang telah netral atau bahkan berubah menjadi El Nino lemah,” pungkasnya.

Baca juga : BPIP: Tahun Baru Imlek Wujud Kebhinekaan

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin memastikan pemerintah sudah menyiapkan langkah strategis mengantisipasi ancaman kekeringan itu. “Misalnya patroli kebakaran, adanya berbagai langkah-langkah yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, berkoordinasi dengan TNI/Polri, dan juga kesiapan pemerintah daerah,” kata Wapres di Landasan Udara TNI AU Syamsudin Noor Banjarmasin, kemarin.

Selain dari sisi teknis, langkah substantif dan koordinatif, kata Wapres, juga telah dilakukan melalui rapat koordinasi tingkat menteri. Rapat tersebut dilakukan untuk mematangkan upaya-upaya mitigasi maupun antisipasi yang disempurnakan dari pengalaman sebelumnya.

“Pemerintah telah melakukan rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Polhukam beserta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengantisipasi berbagai hal yang mungkin terjadi,” papar Wapres.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.