Dark/Light Mode

Gibran Soal Banjir Solo

Diminta Minta Maaf, Nurut... Disuruh Taubat, Juga Nurut...

Minggu, 19 Februari 2023 08:00 WIB
Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Khairizal Anwar/RM).
Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Khairizal Anwar/RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Dua hari ini, Walikota Solo Gibran Rakabuming panen kritik di dunia maya akibat banjir besar yang melanda Kota Solo. Ada macam-macam kritik yang diarahkan pada putra sulung Presiden Jokowi. Menanggapi itu semua, Gibran tidak marah atau mencoba membela diri. Disuruh minta maaf, Giban nurut. Bahkan disurut taubat pun, Giban juga nurut....

Banjir yang melanda Solo sudah terjadi sejak Kamis, 16 Februari 2023. Tingginya curah hujan membuat kali meluap. Bahkan, volume air yang ada di Waduk Gajah Mungkur sudah melebih batas normal. Sehingga, pintu air waduk terpaksa dibuka.

Akibatnya, 16 kelurahan dari 4 kecamatan di Kota Solo dilanda banjir dengan ketinggian air bervariasi. Bahkan ada sejumlah wilayah yang tinggi air banjirnya mencapai 1,5 meteri. Banjir yang terjadi saat ini jauh lebih besar dibanding yang pernah terjadi di 2017 lalu.

Baca juga : Ganjar Minta Kolam Retensi Dan Polder Dikerjakan Tahun Ini

Saking parahnya, banjir Solo juga menghantam wilayah yang bukan langganan banjir. Misalnya enam kelurahan di Kecamatan Jebres, yaitu Gandekan, Jagalan, Pucangsawit, Jebres, Sudiroprajan, dan Sewu. Banjir tersebut diduga karena pembangunan Pintu Air Kedungkopi yang baru dibangun.

Besarnya banjir, membuat 21.000 jiwa terpaksa mengungsi. Namun, hanya 4.400 orang saja yang memilih mengungsi di pengungsian terpusat. Sisanya, bertahan di rumah masing-masing atau rumah saudara.

Selain 21 ribu warga terpaksa mengungsi, banjir di Kota Solo juga merenggut 1 korban jiwan. Wargar bernama Thamrin yang memang sudah sepuh, meninggal gegara banjir yang merendam rumah tinggalnya. Warga berusia 85 tahun dan berasal dari Kampung Palugunan RT 001 RW 001, Kelurahan Kedunglumbu, meninggal saat berada di pengungsian yang ada di Pendapa Kelurahan Kedunglumbu, Kecamatan Pasar Kliwon.

Baca juga : Korban Tewas Banjir Muson Di Pakistan, Sudah Tembus 1.000

Setelah 3 hari, banjir Solo sudah hampir surut. Sebagian besar pengungsi pun sudah beranjak dari pos pengungsian ke rumahnya masing-masing. Menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, saat ini tinggal dua kelurahan yang masih tergenang banjir.

“Genangannya hanya di dua RT di Joyotakan. Itu kurang lebih 30 cm. Masih ada satu lagi di Pucangsawit itu ya 30-50 cm. Itu yang (permukaan tanahnya) paling rendah terkena luapan Kali Kopi,” ujar Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Solo, Nico Agus Putranto, kemarin.

Menurut Nico, tinggal 750-an warga yang masih bertahan di pos pengungsian. Mereka tersebar di kelurahan Joyotakan, Pucangsawit, dan Gandekan. Jumlah tersebut jauh menurun dari 4.400, total awal pengungsi banjir Solo.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.