Dark/Light Mode

Menelusuri Harta Kekayaan Ayah Mario

Punya 10 Rumah Di Jakarta, Yogyakarta Hingga Manado

Minggu, 26 Februari 2023 07:30 WIB
Rafael Alun Trisambodo. (Foto: Tangkapan Layar Video Dok Kemenkeu).
Rafael Alun Trisambodo. (Foto: Tangkapan Layar Video Dok Kemenkeu).

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyimpulkan harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo tidak sesuai profilnya. Hasil penelaah ini telah disampaikan kepada Inspektorat Kementerian Keuangan. Namun tidak ada tindak lanjutnya.

Kini, harta pejabat eselon III Ditjen Pajak itu menjadi sorotan setelah anaknya, Mario Dandy Satriyo menjadi tersangka penganiayaan berat. Anak berusia 20 tahun itu kerap mengunggah gaya hidup mewah menunggang Jeep Rubicon dan motor gede Harley Davidson. Keduanya itu tidak ada dalam laporan keka­yaan Rafael yang disampaikan ke KPK.

Berdasarkan penelusuran, Rafael 10 kali melaporkan harta kekayaannya ke KPK. Pada lapo­ran 2011 hartanya Rp 19,4 miliar. Sementara pada 2022 telah mem­bengkak menjadi Rp 56,1 miliar.

Baca juga : Gercep, KPK Telusuri Harta Pejabat Pajak Jaksel Yang Anaknya Aniaya Putra Pengurus GP Ansor

Rafael pertama kali membuat LHKPN pada tahun periodik 2011. Saat itu jabatannya Kepala Bidang Pemeriksaan, Penyidikan dan Penagihan Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I.

Laporan disampaikan Rafael pa­da 24 Juni 2011. Dalam LHKPN, Rafael mencantumkan harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan senilai Rp 16,4 miliar yang tersebar di beberapa daerah.

Pertama, di Jakarta Barat tanah dan bangunan seluas 300 meter persegi dan 265 meter persegi senilai Rp1,7 miliar. Dilaporkan berasal dari hasil sendiri. “Perolehan tahun 1997,” lapor Rafael.

Baca juga : Ganjar Napak Tilas Kehidupan Bung Karno, Kunjungi Rumah Kelahiran Hingga Kamar Kost

Kedua, tanah seluas 525 meter persegi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta senilai Rp 75 juta yang diperoleh dari hasil sendiri sejak 1992 sampai 1993.

Ketiga, tanah dan bangunan seluas 300 meter persegi dan 204 meter persegi di Jakarta Barat dari hasil sendiri senilai Rp 160 juta.

Keempat, tanah dan bangunan di Manado yang berasal dari hasil sendiri pada tahun 2000. Luasnya 337 meter persegi dan 115 meter persegi senilai Rp 131 juta.

Baca juga : Hasil Musra Ke-16 Di Yogyakarta, Prabowo Ungguli Ganjar

Kelima, tanah dan bangunan seluas 324 meter persegi dan 502 meter persegi di Jakarta Selatan yang berasal dari hasil sendiri senilai Rp 3,2 miliar.

Keenam, tanah dan bangunan seluas 78 meter persegi dan 120 meter persegi di Kota Jakarta Barat yang berasal dari hibah pada tahun 2005. Nilainya Rp 292 juta.

Ketujuh, tanah dan bangunan sel­uas 766 meter persegi dan 559 me­ter persegi di Kota Jakarta Selatan dari hasil sendiripada tahun 2006. Nilainya Rp 6,4 miliar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.