Dark/Light Mode

Pegiat Aksara Nusantara Respon Positif AM Hendropriyono Tentang Aksara

Rabu, 22 Maret 2023 11:59 WIB
Kepulauan negara Indonesia. (Foto: Istinewa)
Kepulauan negara Indonesia. (Foto: Istinewa)

 Sebelumnya 
"Hingga pada akhirnya ikut membantu dalam program MIMDAN hingga saat ini. Bahkan sudah ada yang mendirikan yayasan untuk meneruskan digitalisasi aksara tersebut,” terang Heru.

Menurut salah seorang pegiat Aksara Jawa, Setya Amrih Prasaja, apa yang disampaikan oleh AM Hendropriyono merupakan terobosan yang luar biasa. Ia menilai momentum ini bisa dijadikan tonggak kesadaran peradaban bangsa Indonesia.

“Hal ini tentu sangat baik, sehingga bisa menjadi momentum anak cucu kita mengenal bahwa nenek moyang bangsa ini bukanlah orang - orang yang buta aksara," ujar Setya.

Ia berharap, siapapun nanti diamanati untuk mengerjakan isu aksara ini bisa benar-benar bisa membuat kajian yang mendalam sehingga bangsa ini memiliki aksara Nusantara, aksara yang hadir sebagai aksara penyatu, bukan aksara yang hanya terkesan dibuat tambal sulam.

Baca juga : Merespons Pesan Anak Desa Tentang Pembangunan SDM

"Dibutuhkan kedewasaan berpikir bersama segenap anak bangsa, semoga sukses jayalah Indonesiaku, jayalah Nusantaraku,” ungkap Setya yang juga merupakan Kepala Seksi Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Hal yang sama diungkapkan Ketua Yayasan Budaya Nusantara Digital (YBND) Amelya. Dirinya menyambut baik apa yang diutarakan oleh AM Hendropriyono.

"Saya sangat bahagia mendengar aksara nusantara disinggung di ranah pemerintahan, semoga ini bisa menjadi jalan agar bisa mengenalkan Aksara Nusantara ke masyarakat luas melalui digitalisasi. Semoga ini bukan hanya sekedar retorika saja, melainkan ada tindak lanjut kedepannya dari stakeholder terkait,” ujar Amelya.

Perwakilan dari pegiat Aksara Bali, Dewa Ayu Carma Citrawati mengungkapkan bahwa sangat penting bagi sebuah negara seperti Indonesia yang memiliki warisan aksara di setiap daerah memiliki aksara pemersatu.

Baca juga : Proyek IKN Nusantara Dongkrak Kualitas UMKM Lokal Kukar

"Hal ini tentu akan memberikan angin segar kepada para pegiat aksara, generasi muda untuk lebih 'urati' terhadap aksaranya," terangnya.

Kepala Pusat Dokumentasi dan Pengkajian Kebudayaan Batak Universitas HKBP Nommensen Medan, Manguji Nababan menyambut postif dan mendukung statemen AM Hendropriono tentang pentingnya Indonesia memiliki Aksara Nusantara.

"Bentuk fon aksaranya bisa diformulasi dari aksara-aksara etnik yang sudah ada. Dengan memiliki Aksara tersendiri, Bangsa Indonesia akan semakin bermartabat di hadapan bangsa lain," ujar pegiat Aksara Batak tersebut.

Perwakilan dari pegiat Aksara Sunda, Salsa Valentina mengatakan bahwa statemen AM Hendropriyono itu sangat beralasan.

Baca juga : Baju Adat Nusantara Meriahkan Parade Hari Kebangsaan Brunei Darussalam

Menilik sejarah aksara di nusantara sudah ada sejak abad 4 seiring dengan ditemukannya prasasti dan naskah kuno peninggalan kejayaan kerajaan dimasa lalu. Menurutnya, bukan tidak mungkin jika masyarakat pengguna aksara nusantara yg sudah terstandar unicode bisa dijadikan aksara nusantara.

"Salah satunya bisa dipilih menjadi aksara persatuan. Saya akan mendukung sepenuhnya jika ada aksara persatuan Indonesia, wah keren sekali tentunya" ujar Salsa. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.