Dark/Light Mode

KSP Dorong Penguatan Listrik Tenaga Nuklir Dengan Korsel

Selasa, 11 April 2023 13:48 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menerima kunjungan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Lee Sang Deok, di Gedung Bina Graha, Selasa (11/4) untuk membicarakan hubungan kerjasama antar kedua negara.
Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menerima kunjungan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Lee Sang Deok, di Gedung Bina Graha, Selasa (11/4) untuk membicarakan hubungan kerjasama antar kedua negara.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyampaikan harapannya terhadap penguatan kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan (Korsel), khususnya terkait pemberdayaan dan pelatihan sumber daya manusia hingga penguatan riset listrik tenaga nuklir. 

Hal ini disampaikan langsung kepada Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Lee Sang Deok, dalam pertemuan di Gedung Bina Graha, Selasa (11/4). 

"Saya sangat tertarik dengan gagasan membangun kerja sama antara dua negara, khususnya di bidang penguatan SDM. Hal ini akan menjadi legacy dari Duta Besar Lee karena ini berhubungan dengan nasib anak-anak di Indonesia. Jadi, kita perlu konkritkan seperti apa bentuk kerja sama ini," kata Moeldoko. 

Baca juga : HUT ke-77 TNI AU, Bamsoet Dorong Penguatan Alutsista Angkatan Udara

Eks Panglima TNI ini mengapresiasi peran Korea Selatan yang tidak hanya aktif terlibat dalam berinvestasi secara ekonomi kepada Indonesia, namun juga berinvestasi dalam hal perekrutan dan pelatihan tenaga kerja Indonesia untuk menjadi ahli dibidangnya.

Secara khusus, Moeldoko menyampaikan harapannya agar Korsel dan Indonesia bisa bekerja sama untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani muda di Indonesia. Tujuanyan dapat  mengembangkan sektor pertanian dalam negeri.

“Saya juga berharap dapat mengembangkan kerja sama di penguatan riset. Misalnya, di bidang listrik tenaga nuklir. Indonesia mengoperasikan banyak turbin untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Jadi saya berharap ada transfer pengetahuan dan teknologi disini,” imbuhnya 

Baca juga : Komisi X DPR Dorong Perpusnas Penuhi Kekurangan Pustakawan

Sebagai informasi, hubungan diplomatik Indonesia dan Korea Selatan pertama kali terbangun pada tahun 1973. Indonesia merupakan negara satu-satunya di Asia Tenggara yang memiliki kemitraan khusus dengan Korea Selatan. 

Tercatat, dalam 9 tahun terakhir, Presiden/Perdana Menteri Korsel melakukan kunjungan kurang lebih sebanyak 3 kali ke Indonesia. Sebaliknya, Presiden Jokowi telah melakukan kunjungan kurang lebih sebanyak 5 kali ke Korsel.

Data BPKM tahun 2022 juga menyebutkan bahwa Korea Selatan menduduki peringkat ke-3 sebagai negara investor dengan proyek terbanyak di Indonesia yakni sebanyak 2.444 proyek. Nilai investasi Korsel ke Indonesia saat ini terhitung mencapai 1,66 miliar Dolar AS.■  
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.