Dark/Light Mode

Bikin Cuitan Koalisi Pimpin Oposisi

Fahri Ngeledek Paloh

Selasa, 9 Mei 2023 08:00 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. (Foto: Ist).
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. (Foto: Ist).

 Sebelumnya 
Ia mengatakan, sampai saat ini Jokowi juga tak pernah meminta NasDem untuk angkat kaki dari Kabinet Indonesia Maju. “Pak Jokowi orang yang menghargai hubungan persahabatan. Nasdem itu berada di kabinet itu bukan ujug-ujug (tiba-tiba). Nasdem di kabinet itu berjuang,” ujarnya.

Ketua DPP NasDem, Irma Chaniago memberikan jawaban lebih gamblang. Kata dia, NasDem mendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf periode 2019-2024. “Intinya kami mendukung Pemerintahan Jokowi sampai akhir,” kata Irma dalam keterangannya, kemarin.

Baca juga : Jokowi Pake Jurus Ngopi

Irma mengingatkan kepada siapa pun bahwa posisi NasDem akan tetap bersama Jokowi sampai pemerintahan berakhir. “Jangan pernah bermimpi kami akan mengkhianati Jokowi. Sebagaimana komitmen kami, Jokowi akan kami dukung sampai masa jabatan beliau berakhir,” ujarnya.

Ia pun meminta, Fahri agar fokus memikirkan Pileg 2024 agar bisa masuk parlemen.

Baca juga : Bicarakan Koalisi Besar, Perindo Kunjungi Markas Partai Golkar

Mengapa NasDem bertahan di koalisi pemerintahan? Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai, NasDem menganggap dirinya sebagai bagian dari pemerintahan saat ini, dan memang NasDem punya saham dalam proses kemenangan Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019.

Qodari menilai, adanya kader NasDem yang menjadi menteri di pemerintahan Jokowi juga menjadi salah satu alasan NasDem bertahan. Saat ini ada tiga kader NasDem yang menjadi menteri. Ketiga menteri itu adalah Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya.

Baca juga : Teroris Papua Bener-bener Ngeledek Nih

Kata dia, keberadaan para menteri itu tentu diharapkan bisa mendongkrak perolehan suara NasDem. “Bayangkan kalau semua menteri dari NasDem di kabinet ditarik atau NasDem keluar misalnya, maka akan kehilangan akses,” tuturnya.

NasDem, kata Qodari, juga tidak punya kewajiban untuk keluar dari kabinet. “Sejauh pak Jokowi tidak mengeluarkan partai NasDem dari pemerintahan maka NasDem sendiri tidak merasa memiliki kewajiban untuk keluar,” pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.