Dark/Light Mode

Pangdam Brawijaya Ikhlaskan Babinsa Di Bangkalan Kembali Ke Pulau Buru

Selasa, 9 Mei 2023 13:30 WIB
Serma Riadi (kiri), Babinsa di Kodim Bangkalan saat berada di Makodam V Brawijaya. (Foto: Istimewa)
Serma Riadi (kiri), Babinsa di Kodim Bangkalan saat berada di Makodam V Brawijaya. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Serma Mohammad Riadi saat berdinas sebagai Babinsa Koramil 1506/Wamisi, Kodim 1506/Namlea Buru Selatan, Kodam XVI/Pattimura Maluku, berhasil merebut hati rakyat dengan melakukan pembinaan ilmu pengetahuan dan akhlak kepada remaja dan anak-anak melalui perpustakaan Taman Baca Dunia Akherat dan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Al-Alim yang ia dirikan secara swadaya mandiri.

Atas inisiatifnya itulah warga desa binaan khususnya para santri dan murid-muridnya merasa sangat kehilangan saat ia pindah tugas ke kampung halamannya di Bangkalan, Madura, wilayah Kodam V/Brawijaya.

Puluhan anak memeluk sedih karena ingin menahan kepergian Riadi. Dia pindah ke Bangkalan karena ingin merawat kedua orang tuanya yg sakit keras. Setelah di Bangkalan ternyata kedua orang tuanya meninggal dunia. Maka Serma Riadi, ingin kembali mengabdi di Pulau Buru.

Baca juga : Menteri Agama RI Kukuhkan Pengurus Badan Kesejahteraan Masjid Pusat

Kuatnya keinginan Serma Riadi untuk pindah karena sangat dirindukan oleh anak-anak didiknya di Pulau Buru, maka Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf langsung memberikan ijin untuk melanjutkan pengabdiannya di tempat tugas sebelumnya, di Hote, Waesama, Buru Selatan, Maluku.

Dengan restu pimpinan dari Pangdam dan Danrem membuat Riadi semakin bersemangat untuk kembali ke Maluku. Restu dari Pangdam seakan menambah tekad bagi dirinya untuk terus bersemangat mencerdaskan anak bangsa.

"Ini karena panggilan hati. Saya ingin mencerdaskan generasi penerus di sana," ujar Serma M Riadi.

Baca juga : Pendaftaran Bacaleg Dibuka, DEEP Ingatkan Lima Hal Krusial

Diketahui, Riadi mulai melakoni pengabdiannya itu sejak awal 2020. Bermula dari keprihatinannya melihat anak-anak di Kepulauan Buru bagian selatan yang mulai enggan belajar setelah Pandemi Covid-19.

"Awalnya, di sela-sela tugas sebagai Babinsa, saya membuka kursus Bahasa Inggris gratis bagi anak-anak usai sekolah. Mereka sangat berminat. Para orang tua pun merasa terbantu. Sampai kemudian mereka mulai malas belajar setelah sekolah diliburkan karena pandemi," tutur Riadi.

Ia pun mengajari anak-anak sesuai dengan minatnya, utamanya belajar mengaji. Dia ingin anak-anak mendapatkan pendidikan agama yang cukup di samping pengetahuan umum. Bahkan rumah Serma Riadi menjadi seperti sekolah kedua, siang dan malam ramai didatangi anak-anak yang belajar.

Baca juga : Jangan Lewatkan Puasa Syawal, Pahalanya Bagai Puasa Setahun

Ia bersama istrinya, Fitriah yang merupakan guru di SMP Satap 02 Waesama bahu-membahu mengajar anak-anak. Selain itu, mengingat niatnya agar anak-anak mendapatkan pengetahuan agama yang cukup, ia pun mulai berpikir membangun musala dan tempat pengajian.

Di rumah tinggalnya, ia pun menyiapkan perpustakaan yang dinamai Taman Baca Dunia Akherat, sedangkan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) diberi nama Al-Alim.

"Saya membangun musala dari tabungan gaji saya. Musala ini membantu saya lebih intens mengajari mereka mengaji dan salat lima waktu. Setiap hari tidak kurang 60 orang anak ini belajar bersama-sama saya sejak masa pandemi hingga awal 2023 ini," ungkap Riadi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.