Dark/Light Mode

Reformasi Lese Majeste Harga Mati

Pita Limjaroenrat Siap Pimpin Thailand Di Tengah Guncangan

Senin, 15 Mei 2023 11:37 WIB
Calon PM Thailand dari Move Forward, Pita Limjaroenrat dan putrinya yang baru berusia 7 tahun. (Foto: Instagram)
Calon PM Thailand dari Move Forward, Pita Limjaroenrat dan putrinya yang baru berusia 7 tahun. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hanya sedikit yang menganggapnya serius sebagai calon Perdana Menteri Thailand. Tapi kelihatannya, Pemimpin Oposisi Thailand Move Forward, Pita Limjaroenrat (42) akan memainkan peran utama, setelah partainya menduduki peringkat teratas dalam penghitungan sementara.

Faktanya, rakyat Thailand menginginkan perubahan, atas pemerintahan yang didukung militer dalam hampir satu dekade.

Ini tercermin dari tingginya perolehan suara partai oposisi dalam Pemilu 14 Mei. Move Forward unggul dibanding Pheu Thai, yang sama-sama menjadi partai oposisi.

Ini merupakan prestasi luar biasa bagi Move Forward, partai yang cikal bakalnya dibubarkan dan pemimpinnya dilarang berpolitik.

Pita sang pemimpin, hadir secara dinamis di jalur kampanye. Dia berhasil mengeksplorasi darah mudanya, untuk menjangkau pemilih yang kecewa dan mendambakan perubahan setelah delapan tahun tunduk pada pemerintahan yang didukung militer.

"Kita akan menulis ulang sejarah politik Thailand. Pilih Maju, Thailand berubah," katanya kepada para pendukung di rapat umum terakhir MFP di Bangkok, Jumat (12/5), seperti dikutip AFP.

Pemilu 14 Mei adalah yang pertama digelar di Thailand, sejak protes besar pro-demokrasi yang dipimpin kaum muda meletus di seluruh Bangkok pada 2020.

Baca juga : Partai Oposisi Menang Telak, Militer Rontok, Pita Limjaroenrat Bersiap Jadi PM

Mereka ingin, kekuasaan dan pengeluaran raja Thailand terkontrol. Selama ini, mempertanyakan monarki dianggap tabu.

MFP adalah satu-satunya pihak yang berjanji untuk mereformasi Hukum Lese Majeste

Lese Majeste adalah pasal yang melindungi anggota senior keluarga kerajaan Thailand dari hinaan atau ancaman.

Dalam konteks hukum yang mengatur perilaku khalayak umum dan kaitannya dengan kerajaan, Lese Majeste terhitung paling ketat di dunia.

Pasal 112 Hukum Pidana Thailand menyebut, seseorang yang “merusak nama baik, menghina, atau mengancam raja, ratu, putra mahkota, atau bangsawan” dapat dihukum penjara hingga 15 tahun.

Aturan ini tidak berubah sejak hukum pidana pertama kali diberlakukan di Thailand pada 1908. Kecuali, ketika sanksi dalam pasal Lese Majeste diperkuat pada 1976.

Subjek yang sangat kontroversial dan sensitif itu, telah lama dianggap sebagai hal yang tak tersentuh dalam politik Thailand.

Baca juga : Pengamat Sebut Erick Thohir Komitmen Dengan Janjinya

Bahkan, saingan oposisi Pheu Thai mengatakan, mereka akan menyerahkan masalah itu ke parlemen.

Namun, Pita pantang menghindar. "Apa pun yang terjadi, kami akan mendorong reformasi hukum Lese Majeste," tegasnya kepada wartawan, Minggu (14/5) malam.

Politik Heartthrob

Pita yang dianggap sebagai politik heartthrob (denyut jantung), mampu menginspirasi pendukungnya, hingga mengundang histeria layaknya bintang pop.

Politisi kelahiran Bangkok, 5 September 1980 ini pernah menimba ilmu di Selandia Baru dan Amerika Serikat. Pita sukses meraih beasiswa internasional di Harvard University.

Di usia 25 tahun, takdir pedih menghampiri Pita. Ayahnya meninggal. Dia berjuang keras membalikkan keadaan, membangkitkan ekonomi keluarga dari keterpurukan, karena bisnis keluarganya terlilit hutang Agrifood.

Setelah itu, Pita menjabat direktur eksekutif aplikasi transportasi dan pengiriman, Grab Thailand.

Baca juga : Menkumham Lantik Asep Nana Mulyana Jadi Dirjen Peraturan Perundang-undangan

Menikahi Artis

Tahun 2012, Pita menikahi aktris TV Thailand Chutima Teepanat. Dari pernikahan itu, Pita dianugerahi seorang putri berusia tujuh tahun. Sayang, bangunan rumah tangga Pita-Chutika runtuh pada 2019.

Pita pernah mengajak putrinya berkampanye, dan mengajaknya naik ke atas panggung usai pidato. Kebersamaan dengan putrinya disukai banyak orang.

Di Instagram, Pita lumayan eksis. Akun Instagram fans Pita, saat ini diikuti hampir 1 juta orang.

Namun, perlu diingat, sukses di kotak suara, tak otomatis memuluskan jalan Pita menjadi perdana menteri.

Dia harus membuat koalisi bersama, untuk melampaui penilaian senator yang ditunjuk pemerintah. Senator akan memilih PM Thailand di antara kandidat yang memenuhi syarat. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.